Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi besarnya tingkat resiko pekerjaan bongkar muat barang dan bagian tubuh yang paling dominan dirasakan rasa sakit oleh pekerja, mengetahui besarnya action limit dan mengetahui saran pebaikan untuk pekerjaan bongkar muat barang di pasar darurat 3 lantai Kabupaten Klaten. Hal ini dikarenakan pasar mansih menganut sistem tradisional, pekerja memiliki peran dominan dalam penanganan barang secara manual untuk pelayanan terhadap konsumen, penanganan barang tersebut dilakukan setiap hari dan secara terus menerus, maka sudah seharusnya dilakukan analisis dan evaluasi yang mengacu pada postur kerja untuk menjamin pekerja dari risiko cidera otot pada tulang belakang. Penelitian ini merupakan identifikasi pada 10 orang pekerja dengan menggunakan metode OWAS dapat diketahui tingkat resiko dan penentuan saran perbaikan, dengan metode Nordic Body Map untuk mengetahui bagian tubuh yang dominan dirasakan rasa sakit, dan action limit untuk mengetahui batasan berat beban yang dapat diangkut secara manual. Hasil penentuan skor OWAS dari pekerjaan bongkar muat barang yang berkativitas mengangkut menunjukkan kategori postur. Besar resiko pekerjaan bongkar muat barang yang berkativitas mengangkut adalah kategori 4 dan tubuh yang paling dominan dirasakan Pinggang, Bokong, Paha kiri, Paha kanan, Bahu kanan, Lutut kiri, Lutut kanan, Betis kiri, Betis kanan, nilai action limit (AL) 219,65 N dibandingkan dengan nilai Maximum Pressible Limit (MPL) sebesar 6.589,63 N dan FCL5/S1 sebesar 5.230,15 N maka dikategorikan berbahaya. Guna mengurangi cidera musculoskeletal memberikan edukasi kepada pekerja pentingnya postur kerja dan memfasilitasi pekerja diusulkan dengan alat bantu berupa Troli.