Penelitian ini mengkaji bagaimana kearifan lokal Jawa pada filosofi "alon-alon waton kelakon" membentuk realitas finansial dan perilaku ekonomi para pekerja tambang bersuku Jawa di Kalimantan. Dengan pendekatan etnografi, penelitian ini menggali bagaimana nilai-nilai budaya Jawa berinteraksi dengan dinamika industri pertambangan yang sarat risiko dan peluang finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filosofi "alon-alon waton kelakon" yang menekankan kehati-hatian, kecermatan, dan perencanaan jangka panjang, tercermin dalam pola konsumsi, menabung, dan investasi para pekerja tambang Jawa. Mereka cenderung memprioritaskan kebutuhan keluarga, mengalokasikan pendapatan untuk tabungan dan investasi, serta menghindari perilaku konsumtif yang impulsif. Kearifan lokal ini terbukti menjadi panduan berharga dalam mengelola keuangan di tengah ketidakpastian stabilitas pekerjaan di industri pertambangan, yang memungkinkan mereka membangun ketahanan finansial dan mencapai tujuan kesejahteraan jangka panjang. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kearifan lokal dapat berperan dalam membentuk perilaku ekonomi individu, serta memberikan implikasi praktis bagi program pendidikan literasi dan pemberdayaan finansial yang lebih efektif.