Terdapat banyak tantangan selam proses pembelajaran pada pata pelajaran Pendidikan Pancasila fase f kelas XI-10 SMAN 21 Surabaya. Tantangan- tantangan tersebut diantaranya masih ada peserta didik yang pasif saat diskusi kurangnya interaksi saat berkelompok, peserta didik jarang bertanya dan peserta didik jarang dengan kerelaan hati maju kedepan kelas untuk presentasi tantangan tersebut termasuk dalam aktivitas beajar peserta didik dan harus segera diatasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik di kelas XI-10 SMAN 21 Surabaya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Dengan pendelitian Tindakan kelas upaya yang dilakukan menggunakan model Projek based learning dengan pendekatan culturally responsive teaching. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-10 sman 21 Surabaya dengan JUMLAH 36 peserta didik yang terdiri dari 21 laki-laki dan 15 perempuan. Teknik yang digunakan dalam memperoleh data yaitu observasi aktivitas belajar peserta didik, dokumentas dan angket. Menggunakan analisis ddeskriptif kualitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing masing siktus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi jumlah aktivitas belajar peserta didik pada siklus 1 menunjukan rata-rata 58,02%. Kategori aktivitas belajar dengan presentase tinggi yaitu dengan mengembangkan dan mempresentasikan produk mencapai 63,89%. Sedangkan kategori aktivitas belajar dengan presentase rendah adalah menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah hanya 47,22% rata rata persentase aktivitas belajar peserta didik dalam belajar adalah 86,11%. Hasil ini mengalami peningkatan 30,09% dari siklus 1.