<![CDATA[Penelitian ini menganalisis penerapan Pygmalion Effect pada klien dewasa yang menjalani program pembebasan bersyarat di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Cirebon. Pygmalion Effect mengacu pada fenomena di mana harapan seseorang terhadap individu lain dapat memengaruhi perilaku atau kinerja individu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana ekspektasi positif yang dibentuk oleh penjamin (keluarga atau pihak terdekat klien) dapat berkontribusi terhadap perubahan perilaku klien pembebasan bersyarat, yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong proses reintegrasi sosial yang lebih efektif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi, dengan triangulasi sumber dari klien dan penjamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi tinggi dari penjamin, yang ditunjukkan melalui dukungan emosional, masukan, dan umpan balik yang positif, dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi klien untuk memperbaiki diri. Faktor-faktor seperti iklim emosional yang positif, kualitas input penjamin, serta frekuensi umpan balik berperan penting dalam perubahan perilaku klien. Sebaliknya, ekspektasi rendah atau sikap pesimis dari penjamin cenderung memperlambat proses rehabilitasi dan meningkatkan risiko klien kembali ke lingkungan kriminal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran penjamin sangat penting dalam membentuk ekspektasi positif yang dapat mendorong klien untuk beradaptasi dengan kehidupan sosial yang baru dan menjauhi perilaku kriminal di masa depan.]]>
