Anggaran Biaya Tambahan (ABT) merupakan instrumen penting dalam mendukung kelancaran operasional instansi pemerintah, khususnya untuk kegiatan yang bersifat mendesak dan tidak terakomodasi dalam anggaran awal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyerapan ABT di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi dan mengevaluasi tantangan serta peluang optimalisasinya. Permasalahan utama yang diangkat meliputi keterlambatan realisasi anggaran, ketidaksesuaian antara rencana penarikan dana dan pelaksanaan kegiatan, lemahnya koordinasi antarseksi, serta belum optimalnya pelibatan indikator kinerja berbasis hasil dalam penyusunan dan evaluasi anggaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap laporan realisasi anggaran, DIPA, serta kalender kerja instansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala struktural dan teknis tersebut menghambat efektivitas pelaksanaan ABT meskipun tingkat penyerapannya tergolong tinggi secara administratif. Sebagai solusi strategis, konsep Beyond Budgeting ditawarkan sebagai pendekatan inovatif yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi pengelolaan anggaran. Pendekatan ini mengedepankan perencanaan berbasis kinerja, evaluasi berbasis outcome, serta desentralisasi dalam pengambilan keputusan anggaran. Penerapan prinsip-prinsip ini secara bertahap dinilai mampu memperkuat kualitas tata kelola keuangan pada tingkat satuan kerja. Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi konseptual bagi reformasi sistem anggaran publik, khususnya dalam konteks pengelolaan ABT yang lebih adaptif dan berorientasi hasil.