Berliana Putri, Stella Gitalaras Gitalaras
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BIMBINGAN PRIBADI MELALUI PROGRAM ACITIVITY DAILY LIVING (ADL) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNAGRAHITA DI PKLK (PENDIDIKAN KHUSUS LAYANAN KHUSUS) GROWING HOPE BANDAR LAMPUNG Aisyah, Umi; Berliana Putri, Stella Gitalaras Gitalaras
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 7 No 1 (2023): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v7i1.18775

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bimbingan pribadi melalui program acitivity daily living untuk meningkatkan kemandirian anak tunagrahita di PKLK Growing Hope Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskripsi analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan bimbingan pribadi untuk meningkatkan kemandirian anak tunagrahita di PKLK Growing Hope Bandar Lampung telah dilaksanakan melalui 3 tahap, yaitu: 1) Tahap Awal (perencanaan), yaitu penyesuaian dengan guru, teman, dan lingkungan, serta penjelasan tentang materi pembelajaran bertujuan agar anak tunagrahita dapat memahani maksud dan tujuan dari pembelajaran yang mereka dapatkan. 2) tahap Kerja (pelaksanaan), yaitu tahap inti pada program acitivity daily living disini mengguanakan metode demonstrasi, pemberian tugas, simulasi, dan karyawisata. Di tahap kerja ini anak tunagrahita sudah masuk program inti dari program acitivity daily living seperti pembelajaran tentang merawat diri, mengurus diri, menjaga diri, menolong diri sendiri, berkomunikasi, dan bersosialisasi. 3) Tahap Akhir, yaitu penutup kegiatan yang didalamnya mencakup kegiatan evaluasi, keberhasilan dan hambatan, dan tidak lanjut (follow up) sebelum guru pembimbing atau psikolog melakukan tindak lanjut mereka akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sehingga mereka dapat mengukur kemampuan perkembangan anak tunagrahita.