Fikri Abdun Nasir, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN PENDEKATAN INKLUSIF DAN EKSKLUSIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI MI: IMPLIKASINYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KARAKTER RELIGIUS SISWA Fikri Abdun Nasir, Muhammad
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/ibriez.v9i2.592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam efektivitas dua pendekatan pembelajaran sains, yaitu inklusif dan eksklusif, dalam konteks Madrasah Ibtidaiyyah. Pendekatan inklusif menekankan pada keterlibatan aktif semua siswa dalam proses pembelajaran, tanpa memandang perbedaan kemampuan atau latar belakang, sementara pendekatan eksklusif cenderung mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan akademik.Melalui metode grounded theory, penelitian ini menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari observasi kelas, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta dokumentasi terkait pelaksanaan pembelajaran. Analisis data dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi tema-tema yang muncul dan membangun kerangka konseptual yang menjelaskan fenomena yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran inklusif memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan pendekatan eksklusif dalam meningkatkan pemahaman konsep sains siswa. Lingkungan belajar yang inklusif, yang ditandai oleh kolaborasi antar-siswa, saling membantu, dan penghargaan terhadap perbedaan, mampu menciptakan motivasi belajar yang tinggi pada siswa. Selain itu, pendekatan inklusif juga berkontribusi pada pengembangan karakter religius siswa, seperti toleransi, kerja sama, dan rasa tanggung jawab. Temuan ini sejalan dengan teori-teori pembelajaran yang menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Melalui kerja sama dalam kelompok heterogen, siswa dapat saling belajar, saling melengkapi, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta pemecahan masalah.