Fatiqa, Irna Anggun
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kinerja Keselamatan di Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung: Analysis of Safety Performance in the Jakarta Bandung High Speed Railway Project Fatiqa, Irna Anggun; Lestari, Fatma
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 4: APRIL 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i4.4721

Abstract

Latar belakang: Pekerjaan konstruksi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang sangat kompleks, membuat pekerjaan ini memiliki bahaya berisiko tinggi. Kinerja keselamatan menjadi penting diperhatikan untuk mengontrol risiko bahaya tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian yaitu menganalisis kinerja keselamatan pada Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung seksi 3 di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan data sekunder dan studi literatur. Data diperoleh dari database HSE PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung seksi 3 tahun 2019-2021 yang terdiri dari Health Safety Environment (HSE) level, Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) level, dan Risk Containment Audit (RCA). Hasil: Berdasarkan hasil telaah data sekunder diketahui bahwa seluruh penilaian HSE level (min. skor 820) telah mencapai target yang diharapkan perusahaan namun jika dilihat dari skor 5R level (min. skor 860) dan RCA level (min. skor ? 2,4) ditemukan masih banyaknya prekursor kecelakaan berupa tindakan & kondisi tidak aman yang ditemukan di lapangan. Perbandingan negatif antara nilai HSE level dengan 5R level dan RCA level dapat terjadi disebabkan beberapa faktor antara lain keakuratan hasil penilaian serta partisipasi pekerja dalam program keselamatan. Kesimpulan: Komitmen manajemen sangat dibutuhkan dalam menentukan kinerja keselamatan di perusahaan. Untuk menyelaraskan hasil capaian kinerja keselamatan di proyek ini, manajemen perusahaan disarankan untuk meningkatkan intervensi melalui faktor organisasi dan mempertimbangkan faktor manusia, pekerjaan, dan lingkungan, serta melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian sistem manajemen keselamatan.
Kepatuhan Prosedur dan Iklim Keselamatan di Ketinggian: Kasus pada Pekerjaan Konstruksi Fatiqa, Irna Anggun; Rahadian Pristya, Terry Yuliana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i4.522

Abstract

AbstrakLatar Belakang : Bekerja di ketinggian menjadi penyumbang terbesar kecelakaan kerja di Indonesia hingga mencapai 38% dari jumlah total kasus kecelakaan kerja. Dalam mengurangi risiko jatuh dari ketinggian dapat dilakukan dengan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kepatuhan adalah iklim keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara iklim keselamatan dan kepatuhan pekerja terhadap prosedur operasional standar (SOP) di ketinggian. Metode: Studi kuantitatif ini menggunakan desain Cross-sectional. Sampel sebanyak 92 karyawan dipilih melalui teknik consecutive sampling yang terlibat dalam proyek pembangunan The Park Mall Sawangan. Variabel bebas iklim keselamatan diperoleh menggunakan kuesioner NOSACQ-50, variabel terikat kepatuhan diperoleh melalui wawancara kuesioner dan observasi. Dimensi iklim keselamatan yang paling mempengaruhi kepatuhan SOP pada pekerjaan di ketinggian diidentifikasi dengan menggunakan analisis multivariat regresi logistik berganda.Hasil: Proporsi pekerja yang patuh terhadap SOP bekerja di ketinggian sebesar 58,7%, dan sebagian besar dimensi iklim keselamatan masuk dalam kategori cukup rendah. Pekerja yang memiliki persepsi yang baik tentang prioritas keselamatan pekerja dan risiko keselamatan yang tidak dapat diterima memiliki 2,51 kali lebih tinggi untuk memenuhi SOP (95%CI=1,00-6,24) dibandingkan dengan pekerja yang memiliki persepsi cukup. Kesimpulan: Manajemen diharapkan dapat meningkatkan prioritas keselamatan dan komitmen keselamatan melalui perencanaan sistem manajemen keselamatan yang lebih matang, yang mencakup strategi peningkatan kepatuhan pekerja terhadap prosedur kerja.Kata kunci : Bekerja di ketinggian, Iklim keselamatan, Kepatuhan AbstractBackground: Working at height is the largest contributor to work accidents in Indonesia, reaching 38% of the total number of work accident cases. Reducing the risk of falling from a height can be done by complying with standard operating procedures (SOP) where one of the factors that influences compliance is the safety climate. This research aims to determine the relationship between safety climate and worker compliance with standard operating procedures (SOP) at height.Methods: This quantitative study used a cross-sectional design. A sample of 92 employees was selected using a consecutive sampling technique who were involved in the Sawangan Park Mall development project. The independent variable safety climate was obtained using the NOSACQ-50 questionnaire, the dependent variable compliance was obtained through questionnaire interviews and observation. The safety climate dimensions that most influence SOP compliance for work at height were identified using multiple logistic regression multivariate analysis.Result: The proportion of workers who comply with the SOPs for working at heigths is 58,7%, and most dimensions of the safety climate are in the quite low category. Workers who have a good perception of worker safety priorities and unacceptable safety risks are 2.51 times more likely to comply with SOPs (95%CI=1.00-6.24) compared to workers who have a fair perception.Conclusion: Management is expected to increase safety priorities and safety commitment through planning a more mature safety management system, which includes strategies for increasing worker compliance with work procedures.Keywords: Compliance, Safety climate, Working at height