Waliyyuddin, Rajwa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian ISPA pada Balita di Darul Imarah Aceh Besar: Risk Factors for the Physical Environment of the Home on the Incidence of ISPA in Toddlers in Darul Imarah Aceh Besar Waliyyuddin, Rajwa; Farrah Fahdhienie; Vera Nazhira Arivin
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 6: JUNE 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i6.5166

Abstract

Latar belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita merupakan permasalahan kesehatan yang belum teratasi di Aceh, terutama di wilayah Puskesmas Darul Imarah, Aceh Besar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada faktor risiko lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah Kerja Puskesmas Darul Imarah, Aceh Besar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode analitik observasional dengan desain case-control study. Populasi adalah seluruh balita yang terdaftar di Puskesmas Darul Imarah selama Januari–September 2023. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling, dengan 60 responden terbagi menjadi 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol (perbandingan 1:1). Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan aplikasi SPSS. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan ventilasi ruangan (p-value = 0,405, OR = 1,592, CI95% 0,531-4,775), kelembaban rumah (pvalue = 0,795, OR = 1,144, CI95% 0,414 – 3,166) dan kepadatan hunian (p-value = 0,559, OR = 1,408, CI95% 0,445 – 4,53) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian ISPA pada balita dan merupakan faktor risiko. Sedangkan suhu rumah (p-value = 0,301, OR = 0,583, CI95% 0,210 – 1,624), dan jenis lantai tidak merupakan faktor risiko ISPA. Kesimpulan: Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor lingkungan seperti ventilasi, kelembaban, dan kepadatan hunian ruangan dapat meningkatkan risiko ISPA pada balita. Rekomendasi termasuk edukasi masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pengawasan kualitas udara.