Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, salah satunya adalah kekurangan zat gizi. Di seluruh dunia, Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan, salah satunya pemberian ASI ekslusif. Pemberdayaan masyarakat melalui tokoh agama merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap serta membantu keberhasilan ibu menyusui. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kapasitas kader kesehatan dan tokoh agama dalam memberikan konseling menyusui ekslusif. Metode pelaksanaan yaitu melalui pemberian pelatihan mekanisme konseling gizi pada kader kesehatan dan tokoh masyarakat desa mitra. Pelatihan dilakukan dalam bentuk ceramah dan diskusi serta praktik melakukan konseling dengan menggunakan modul pelatihan yang sudah disusun. Peserta pelatihan akan diberikan modul cetak dan e-modul tentang menyusui eksklusif. Sasaran kelompok pelatihan adalah kader berjumlah 20 orang, tokoh agama 15 orang dan tokoh masyarakat/ perangkat desa 10 orang sehingga jumlah seluruhya 45 orang. Hasil posttest menunjukkan peningkatan pengetahuan kader dan tokoh masyarakat setelah diberikan pelatihan, sehingga disimpulkan bahwa pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan kader dan tokoh masyarakat mengenai mekanisme konseling menyusui ASI ekslusif. Pemberdayaan kader dan tokoh masyarakat sebagai konselor sangat penting dalam menggerakkan ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.