penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, berbantuan video animasi dan model konvensional, 2) adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah, 3) adanya interaksi antara model inkuiri terbimbing berbantuan video animasi terhadap motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi Experiment) dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pretes-posttes desain. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Singosari pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII G dan VIII H SMP Negeri 1 Singosari dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Data dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kritis dan angket (kuisioner) motivasi belajar. Analisis data menggunakan analisis ANOVA dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar menggunakan model Inkuiri Terbimbing dan model konvensional, 2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah, 3) ada interaksi antara model Inkuiri Terbimbing dan motivasi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah, 3) ada interaksi antara model Inkuiri Terbimbing dan motivasi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah, 3) ada interaksi antara model Inkuiri Terbimbing dan motivasi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Motivasi Belajar, Berpikir Kritis