Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hidayah, Nurul; Budiati, Wahyu; Permadi, Andre Seno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Mahasiswa (student paper presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan mempunyai pengaruh paling besar terhadap derajatkesehatan masyarakat. Lingkungan yang bersih mencerminkanmasyarakat yang tinggal di daerah tersebut adalah masyarakat yangmemiliki latar belakang pendidikan dan perekonomian yang baiksedangkan lingkungan yang kotor biasanya mencerminkan masyarakatmemiliki latar belakang pendidikan dan perekonomian yang rendah.Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cilacap Tengah yangsangat pesat menyebabkan menurunnya kualitas permukiman yangberdampak pada kesehatan masyarakat. Untuk mengetahui kualitaspermukiman dan hubungannya dengan kondisi kesehatan masyarakatdapat dilakukan dengan interpretasi dari citra resolusi tinggi (GoogleEarth). Metode yang digunakan adalah observasi tidak langsung yaitudengan interpretasi dan cek validasi di lapangan kemudian tiapparameter diberi harkat (scoring) dan dioverlay. Hasil dari overlaymenunjukkan tingkat kualitas permukiman yang mana KelurahanKutawaru dan Sidanegara memiliki kualitas yang baik. Selain ituoverlay tingkat kesehatan menunjukkan 4 kelurahan di Cilacap Tengahmemiliki kondisi kesehatan masyarakatnya sedang kecuali Donan yangkondisi kesehatannya buruk. Tidak ada hubungan antara kualitaspermukiman dan kondisi kesehatan karena masih ada faktor lain yangmempengaruhi kondisi kesehatan tidak hanya dilihat dari kualitaspermukiman saja.
COPING STRATEGIES DAN TINGKAT KAPASITAS MASYARAKAT DESA MODANGAN KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI KELUD Priyono, Kuswaji Dwi; Budiati, Wahyu
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Teknik dan Rekayasa & Bidang Tekni
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Modangan merupakan salah satu desa yang terdampak langsung erupsi Gunungapi Kelud, berada di Kawasan Rawan Bencana I dan Kawasan Rawan Bencana II. Ancaman bahaya erupsi Gunungapi Kelud di Desa Modangan merupakan bahaya primer berupa jatuhan piroklastik, lahar, gas vulkanik beracun, dan air danau kawah. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis kapasitas masyarakat, (2) mengetahui hubungan faktor jenis kelamin, pekerjaan, usia, dan pendidikan terhadap tingkat kapasitas masyarakat, dan (3) mengidentifikasi coping strategies dalam menghadapi ancaman erupsi. Metode yang digunakan adalah survey, menggunakan purposive sampling dalam pengambilan sampel, dilakukan dengan kuisioner, wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pembobotan, analisis regresi logistik ordinal, dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kapasitas masyarakat Desa Modangan dalam mengadapi bencana erupsi terbagi menjadi dua kelas yaitu tingkat kapasitas tinggi dan tingkat kapasitas sedang. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kapasitas masyarakat di Desa Modangan pada tingkat signifikasi 5% adalah jenis kelamin, pekerjaan, usia, dan tingkat pendidikan dengan koefisien determinasi Negelkerke sebesar 0.558. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin, pekerjaan, usia, dan tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kapasitas masyarakat secara global sebesar 55.8%. Masyarakat lokal di Desa Modangan menerapkan empat bentuk coping strategies yaitu ekonomi, teknologi, sosial, dan kultural/budaya.