Latar Belakang : Penerapan standar prosedur mutu pelayanan keperawatan pada prinsipnya adalah bagian dari kinerja dan prilaku individu dalam bekerja sesuai tugasnya dan biasanya berkaitan dengan kepatuhan Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat baik itu tindakan mandiri keperawatan maupun tindakan kolaborasi dengan unit lain tertuang didalam Standar Prosedur Operasional (SPO). Agar peningkatan mutu dan keselamatan pasien dapat berjalan dengan baik, Direktur rumah sakit wajib mendorong pelaksanaan program peningkatan mutu keselamatan pasien, berupaya mendorong pelaksanaan budaya mutu dan keselamatan pasien, secara proaktif. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hasil yang diperoleh selama kegiatan pemantauan berlangsung dan yang telah diselesiakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan tindakan selanjutnya dalam upaya peningkatan produktifitas dan efisiensi rumah sakit. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif, waktu penelitian 2 bulan, tempat penelitian di ruang rawat inap umum RS. Islam Sukapura, sample penelitian 18 orang pada perawat klinis level II (masa kerja>3-6 Th), instrument yang digunakan berisi komponen SPO. Yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis factual dan akurat serta fenomena yang akan diselidiki untuk menghasilkan reomendasi untuk keperluan masa mendatang Hasil dan Pembahasan : Dari 18 responden perawat klinis level II terhadap kepatuhan SPO komunikasi efektif SBAR, yang di observasi hasil 63% yang melaksanakan komponen sesuai prosedur dan 37% yang tidak melaksanakan sesuai komponen prosedur. Kepatuhan kepatuhan SPO Pemasangan tanda resiko jatuh 82% yang melaksanakan komponen sesuai prosedur dan 18% yang tidak melaksanakan komponen sesuai prosedur. Kesimpulan : Tingkat kepatuhan SPO mutu pelayanan perawat klinis level II di RSIJ Sukapura dinilai cukup baik. Faktor yang berpengaruh adalah budaya,komitmen, yang belum merata dan sistem pengingat serta monitoring evaluasi yang tidak berjalan.