Pengawasan terhadap produk obat herbal berbasis Curcuma sp. dilakukan dengan tujuan untuk menjamin mutu yang berhubungan dengan keamanan, toksisitas, dan hukum. Kurkumin merupakan komponen senyawa kurkuminoid yang memiliki persentase paling besar dibandingkan bisdemetoksikurkumin maupun demetoksikurkumin dengan beragam khasiat. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan kontrol mutu produk obat herbal berbasis kurkumin dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Sistem kromatografi menggunakan kolom C18 5 ?m 4,6x150 mm, detektor PDA dengan panjang gelombang 425 nm, fase terbalik dan sistem elusi isokratik menggunakan fase gerak asetonitril : asam fosfat 0,5% (60 : 40) dengan laju alir 0,8 mL/menit. Dari dua produk yang diteliti diperoleh kadar setiap kapsulnya adalah 4,92 mg (% recovery 80, 100, dan 120%: 127,30±3,21%, 132,40±1,77%, 120,36±12,36%; RSD keterulangan 1,55%; dan RSD presisi antara 1,27%) untuk produk I. Sedangkan untuk produk II adalah 1,90 mg (104,58±4,68%, 108,08±0,20%, 98,89±1,28%; 0,66%; dan 1,16%). Uji keseragaman kandungan untuk produk I memenuhi kriteria 4,996 mg (99,91% dalam rentang 85,0%-115,0%) sedangkan produk II tidak dilakukan uji yang sama.