Fitri, Lidia
Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS STIMULASI KUTAN SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI BERSALIN Fitri, Lidia; Noviawanti, Rice; Sasrawita, Sasrawita
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.736 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.2716

Abstract

Labor are normal physiological events. Almost 90% of accompanied by pain. Labor consists of four stages: stage I (opening), stage II (fetal expenditure), stage III (discharge uri) and stage IV (observation). Stage I consisting of 2 phases of latent and active phase. Cutaneous stimulation action slow stroke back massage is an intervention done to reduce the pain that occurs during labor. This research to analyze the effectiveness of slow stroke back massage stimulation to decrease the intensity of labor pain the phase I. This research is a quantitative analysis with quasi experiment approach. Population consists of 30 people, sample using Non Random Assignment technique. Analysis is univariat and bivariate, data test is done by parametric statistic using “t” test to measure pain scale before and after treatment. The average intensity of labor pain before intervention was 6.43 and after intervention was 4.13. The difference between the first and second measurements is 2.3. Result of statistical test got value 0.000 then there is influence of cutaneous stimulation technique slow stroke back massage to decrease intensity of birth pains moment stage I. It is concluded that SSBM is very effective in reducing the intensity of labor pain during the active phase I.Persalinan merupakan kejadian fisiologis yang normal. Hampir 90% persalinan disertai dengan rasa nyeri. Persalinan terdiri atas kala I (pembukaan), kala II (pengeluaran janin), kala III (pengeluaran uri) dan kala IV (observasi).  Kala I terdiri atas 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif. Tindakan stimulasi kutan slow stroke back massage (SSBM) merupakan intervensi yang dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri saat persalinan kala I. Tujuan penelitian  untuk  menganalisis  efektivitas  stimulasi  kutan slow  stroke  back massage terhadap penurunan intensitas nyeri bersalin kala I.  Jenis penelitian  kuantitatif  dengan  pendekatan quasi eksperiment. Populasi berjumlah 30 orang. Sampel dengan teknik Non Random Assignment. Analisis data secara univariat dan bivariat, pengujian data dengan uji statistik t untuk mengukur skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum intervensi adalah 6.43 dan setelah dilakukan intervensi adalah 4.13. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 2.3 dengan standar deviasi 1.393. Hasil uji statistik didapatkan nilai 0.000 maka ada pengaruh teknik stimulasi kutan slow stroke back massage terhadap penurunan intensitas nyeri bersalin kala I. Disimpulkan SSBM sangat efektif dalam menurunkan intensitas nyeri bersalin kala I fase aktif.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN ANEMIA PADA PEKERJA WANITA DI PT. INDAH KIAT PULP AND PAPER (IKPP) Tbk. PERAWANG Fitri, Lidia
Jurnal Endurance Vol 1, No 3 (2016): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.176 KB) | DOI: 10.22216/jen.v1i3.1579

Abstract

Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) darah lebih rendah dari nilai normal kelompok yang bersangkutan. Secara global 1,62 miliar orang mengalami anemia dimana prevalensi terbanyak berada pada wanita usia produktif sebesar 30,2%. Riskesdas 2013 memperlihatkan 21,7% orang mengalami anemia dengan proporsi 23,9% pada perempuan. Survei yang dilakukan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper tahun 2016 didapatkan 52 orang (87%) yang terkena anemia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dengan anemia pada pekerja wanita di PT. IKPP Tbk. Perawang. Jenis penelitian adalah analisa kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 698 orang, sampel 60 responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh pekerja wanita mengalami anemia sebanyak 51 orang (85%) dan memiliki pola makan kurang sebanyak 31 orang (51,7%). Ada hubungan yang bermakna antara pola makan dan anemia pada pekerja wanita di PT. IKPP Tbk. Perawang. Dari uji statistic Chi Square diperoleh nilai p value 0.011 artinya  p<0,05 maka Ha diterima. Anemia is a condition where the level of hemoglobin (Hb) in the blood is lower than group normal value to the person concerned. In globally 1,62 billion people are anemic which is most prevalent in women of reproductive age by 30,2%. Result of Riskesdas 2013 showed 21,7% of people experiencing anemia with the proportion of  23,9% for women. Survey who conducted in the PT. Indah Kiat Pulp and Paper 2016 found consists of 52 people (87%) which anemic. The aim of this research to find-out the correlation between feeding pattern with anemia on worker women in PT. IKPP Tbk. Perawang 2016.  This study was a quantitative analysis study used cross sectional strategy. Population of this research consists of 698 people, sample consists of 60 people by purposive sampling technique. Analysis of the data in this study using univariat and bivariate analysis. The result were obtained majority of Woman’s Worker are anemic as many as 51 people (85%) and less feeding pattern consists of 31 people (51,7%). There was a significant association between feeding pattern and Anemia in PT. IKPP Tbk. Perawang. From the statistical test Chi Square was obtained  p-value 0.011, the Ha accepted.
HUBUNGAN BBLR DAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS LIMA PULUH PEKANBARU Fitri, Lidia
Jurnal Endurance Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.734 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i1.1767

Abstract

Stunting is one of the long-term indicators for malnutrition. Stunting prevalence in Indonesia about 37.2%. Babies born with low birth weight is 10.2% and the achievement of exclusive breastfeeding is 30.2%. Survey in Limapuluh Health Centre Pekanbaru, from 18 children who perform measurements, obtained 13 infants suffered stunting. The result of interviews showed that three of them were born with low birth weight (BBLR) and five are not given exclusive breastfeeding. This research is to find-out the correlation between low birth weight (BBLR) and exclusive breastfeeding with stunting in Limapuluh Health Centre Pekanbaru in 2017.  This study was a quantitative analysis study used cross sectional strategy. Population consists of 300 people, sample consists of 75 people by accidental sampling technique. Analysis using univariat and bivariate. The result were 25 infant (33,3%) are stunting, 22 infant (29,3%) with low birth weight (BBLR) and  not given exclusive breastfeeding are 55 infant (73,3%). There was a significant association between low birth weight (BBLR) with stunting was obtained p value 0.000 and association between exclusive breastfeeding with stunting was obtained p value 0.021 its mean p<0,05. There is a relationship between BBLR and exclusive breastfeeding with stunting events, the Ha accepted.Stunting merupakan salah satu indikasi buruknya status gizi pada anak. Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 37,2%. Angka kejadian bayi dengan BBLR sebanyak 10,2% dan pencapaian ASI ekslusif 30,2%. Survey di Puskesmas Lima Puluh kota Pekanbaru Provinsi Riau didapatkan dari 18 orang balita yang di ukur, 13 orang diantaranya mengalami stunting. Hasil wawancara memperlihatkan bahwa 3 orang diantaranya lahir dengan BBLR dan 5 orang tidak diberikan ASI ekslusif. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan berat badan lahir rendah (BBLR) dan ASI ekslusif dengan kejadian stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 300 orang balita, sampel 75 responden dengan teknik accidental sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 25 orang (33,3%) balita mengalami stunting, balita dengan BBLR sebanyak 22 orang (29,3%) dan yang tidak diberikan ASI ekslusif sebanyak 55 orang (73,3%). Ada hubungan yang bermakna antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting dimana p value 0.000 dan terdapat hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting diperoleh nilai p value 0.021 artinya p<0,05. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara BBLR dan ASI eklusif dengan kejadian stunting, maka Ha diterima.