Sihotang, Hetty Maria
Akademi Kebidanan Sempena Negeri Pekanbaru

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN KUNJUNGAN BAYI DI POSYANDU PUSKESMAS LANGSAT PEKANBARU TAHUN 2016 Sihotang, Hetty Maria; Rahma, Nursiti
Jurnal Endurance Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.149 KB) | DOI: 10.22216/jen.v2i2.1803

Abstract

Posyandu has many benefits for the community, where people fasilitated to obtain information from health care for mothers, infants, and toddlers. Growth of infants and toddlers can also be monitored so as not to experience suffering from malnutrition, infant and toddler get vitamin A, a baby can obtain a complete immunization. From the data obtained from health centers every year, Visitors in Puskesmas Langsat Pekanbaru was declined, in 2012 the number of visits 28 291 infants and young children, in 2013 decreased to 27 480, 2014 decreased to 26 567 and in 2015 decreased to 25 476. The aim of research to find out what factors cause a decrease visit  of infants and toddlers to the Posyandu in working area Puskesmas Langsat Pekanbaru in 2016. The research design in this study is qualitative phenomenology. When the study was conducted in November 2015- June 2016. The population was mothers who have children aged 1-59 months who live in Puskesmas Langsat Pekanbaru. The results were obtained knowledge is lacking, the negative attitude of the mother, the limitations of time, place to stay on the move, the quality of health care, there is no family support, and vaccine composition may affect the reduction in infant and toddler visit to the Posyandu. Posyandu banyak memiliki  manfaat bagi masyarakat, dimana masyarakat mendapat kemudahan dalam memperoleh informasi dari pelayanan kesehatan bagi ibu,bayi, dan anak balita. Pertumbuhan bayi dan balita juga dapat terpantau sehingga tidak mengalami menderita gizi buruk, bayi dan balita mendapatkan vitamin A, bayi dapat memperoleh imunisasi yang lengkap. Dari data yang diperoleh dari Puskesmas Langsat Pekanbaru setiap tahunnya memliki penurun yaitu, tahun 2012 jumlah kunjungan bayi dan balita 28.291, tahun 2013 menurun menjadi 27.480, tahun 2014 menurun menjadi 26.567 dan tahun 2015 menurun menjadi 25.476. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa yang menjadi faktor penyebab penurunan kunjungan bayi dan balita ke Posyandu  diwilayah kerja Puskesmas Langsat Pekanbaru Tahun 2016. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015- Juni 2016. Populasi adalah ibu yang memiliki anak usia 1 – 59 bulan yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Langsat Pekanbaru. Dari hasil penelitian diperoleh Pengetahuan yang kurang, sikap ibu yang negatif , keterbatasan waktu, tempat tinggal yang berpindah-pindah, kualitas pelayanan kesehatan,  tidak ada dukungan keluarga, dan komposisi vaksin dapat mempengaruhi penurunan kunjungan bayi dan balita ke Posyandu.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI TAHUN 2017 Hidayah, Nurul; Sihotang, Hetty Maria; Lestari, Wanda
Jurnal Endurance Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.857 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i1.2820

Abstract

Immunization aims to provide immunity to the childs body. However, nearly a quarter of the 130 million babies born each year are not immunized. The coverage of complete basic immunization (IDL) in Indonesia in 2016 has not reached the target. The government is targeting 91.5percent of IDL coverage, but until the end of the year only 82.1 percent achieved. There are several factors that cause the mother not to immunize the baby, namely;Limited moms time, information and lack of family support and vaccine composition. This study aims to determine the factor associated with the provision of complete basic immunization in Posyandu Working Area Umban Sari Pekanbaru. Community Health Center Year 2017. This research type is quantitative crosssectional design. Sampling techniques using accidental Sampling, the population in this study is 1001 people and the sample is 91 people. Data collection using primary data by questionnaire. The analysis used is univariate and bivariate with chi square test. The result of the research shows limitations (Pvalue = 0,001), family support (Pvalue = 0,010), information (Pvalue =0,001), vaccine composition (Pvalue = 0,000). These results indicate that there is a relationship of limitations, family support, information and vaccine composition with complete basic immunization of infantsImunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh anak. Tetapi hampir seperempat dari 130 juta bayi yang lahir tiap tahun tidak diimunisasi. Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) di Indonesia tahun 2016 belum mencapai target. Pemerintah menargetkan cakupan IDL sebesar 91,5 persen, namun hingga akhir tahun hanya 82,1 persen yang berhasil tercapai. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan imunisasi pada bayinya, yaitu; keterbatasan waktu ibu, informasi, dukungan keluarga yang kurang serta komposisi vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Umban Sari Pekanbaru Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidental sampling, populasi dalam penelitian ini berjumlah 1001 orang dan sampel berjumlah 91 orang. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan menggunakan lembar kuesioner. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh keterbatasan waktu (Pvalue =0,001), dukungan keluarga (Pvalue=0,010), Informasi (Pvalue=0,001), komposisi vaksin (Pvalue=0,000). Hasil ini menunjukkan ada hubungan keterbatasan waktu, dukungan keluarga, informasi dan komposisi vaksin terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi.
IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PEKANBARU Sihotang, Hetty Maria; Efendi, Jusuf S.; Arya, Insi Farisa Desy
Jurnal Endurance Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.352 KB) | DOI: 10.22216/jen.v3i2.2674

Abstract

Prevalence of risk behaviors in adolescents has increased and worrisome impact. The main purpose of this study is exploring implementation of adolescent sexual and reproductive health (ASRH) programs, differences of knowledge and attitudes ASRH’s which is given by peer educators, teachers and parents. This research is using mixed method with concurrent embedded strategy. Qualitative research is a case study approach through in-depth interviews from the three groups. Quantitative research is analytical approach to look at the differences in both adolescents’ knowledge and attitude. Qualitative results found five themes ASRH Program which is the importance of ASRH, implementation process, inhibiting factors and support of ASRH programs and ASRH models development. Quantitative shows that there are differences in knowledge and attitudes about ASRH who have followed the reproductive health education program provided  by the peer educators, teachers and parents with p<0.001. The group has a good knowledge and attitude which are the majority in the peer group. ASRH program requires public’s promotion and dissemination to engage every element of society aware to raise the importance of ASRH education and their participation in the knowledge increase program such as ASHR’s attitudes and behavior to prevent teenagers won’t fall down to risky behavior.Prevalensi perilaku berisiko pada remaja semakin meningkat dan dampak yang ditimbulkannya semakin mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pelaksanaan program pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap mengenai KRR yang diberikan oleh pendidik sebaya, guru dan orangtua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed method) dengan strategi concurrent embedded. Penelitian kualitatif dilakukan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam kepada tiga kelompok program KRR yaitu PIK-KRR, BKR dan guru. Penelitian kuantitatif dilakukan  pendekatan analitik untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap remaja dengan membagikan kuesioner kepada remaja dari tiga kelompok program pendidikan KRR. Hasil penelitian kualitatif didapatkan lima tema mengenai pelaksanaan program pendidikan KRR yaitu alasan pentingnya KRR, proses pelaksanaan program, faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan KRR dan pengembangan model pendidikan kesehatan reproduksi. Hasil penelitian kuantitatif  terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap tentang KRR antara remaja yang telah mengikuti program pendidikan kesehatan reproduksi yang diberikan oleh pendidik sebaya, guru dan orangtua dengan nilai p< 0,001. Kelompok yang mempunyai pengetahuan dan sikap baik yaitu mayoritas pada kelompok teman sebaya. Diperlukan promosi dan sosialisasi mengenai program pendidikan KRR kepada masyarakat sehingga meningkatkan kesadaran setiap elemen masyarakat akan pentingnya pendidikan sehingga dapat mencegah remaja tidak jatuh dalam perilaku berisiko.