Era Industri 4.0 telah membawa perubahan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang teknologi Militer. Saat ini telah diperkenalkan beberapa teknologi militer seperti sistem tanpa awak dan sistem robot kolaboratif dengan Big Data yang mampu mendeteksi ancaman dan serangan musuh. Meski merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia tidak lepas dari konflik bersenjata. Papua menjadi wilayah dengan kejadian konflik bersenjata tertinggi di Indonesia. Organisasi Papua Merdeka (KKB) diklaim berada di balik setiap penyerangan yang terjadi. Penyerangan yang dilakukan KKB tidak hanya merugikan warga sipil, namun juga personel TNI dan Polri serta posko TNI dan Satpam. Kurangnya teknologi khusus di pos-pos militer dan penjagaan mengakibatkan ketergantungan pada kewaspadaan personel yang bertugas untuk mengantisipasi serangan. Berdasarkan situasi tersebut, penulis bertujuan untuk memperkenalkan robot penjaga yang dapat diterapkan di pos militer di Papua. Robot penjaga yang diusulkan dilengkapi dengan senjata SS7 dan terintegrasi dengan kamera yang memungkinkannya mengenali teman atau musuh. Proses mengenali kawan atau lawan mengimplementasikan pengolahan citra. Hasil pengenalan akan dikirimkan ke layar di pos militer melalui pengirim video