Pemanfaatan ekosistem mangrove untuk ekowisata sejalan dengan pergesaran wisatawan old tourism yaitu wisatawan yang datang dengan tujuan hanya untuk berwisata, menjadi new tourism yaitu wisatawan yang datang selain tujuan berwisata juga untuk pendidikan dan konservasi didalamnya. Taman ekowisata mangrove kacepi bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar sebagai pengelola obyek wisata, yang pertama kali dibuka pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah jenis mangrove, kerapatan jenis mangrove, persentase kerapatan mangrove dan indeks kesesuaian wisata mangrove di taman ekowisata mangrove kacepi, Desa Kacepi. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode line transect untuk mengukur kerapatan dan mengamati jenis-jenis mangrove, metode Hemispherical Photography untuk menghitung persentase tutupan kanopi mangrove serta metode pembobotan/skoring untuk menentukkan nilai indeks kesesuaian wisata. Hasil penelitian ini menujukkan persentase tutupan kanopi adalah 73%, Jumlah jenis mangrove yang teramati adalah 5, kerapatan mangrove di TEMK adalah 17 ind/100m2, pasang surut air laut adalah 1,9 m, dan ketebalan mangrove adalah 183,45m. Secara keseluruhan, kesesuaian wisata mangrove di TEMK adalah 3,22 yang menunjukkan kesesuaian wisata mangrove di TEMK adalah cukup sesuai