Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kemandirian Pangan Berbasis Padi Lokal di Area Rawan Banjir Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah Widiatmaka; Retno Panuju, Dyah; Kristini, Wanda
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 5 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.5.773

Abstract

Sumber daya lahan sebagai penyedia sumber pangan yang tak tergantikan. Kebutuhan pangan yang meningkat menuntut kebutuhan akan lahan untuk memproduksi pangan semakin meningkat. Kabupaten Katingan memiliki potensi sumberdaya alam tinggi terutama pangan lokal namun menghadapi tantangan banjir dan penurunan produksi pangan. Penilaian kesesuaian lahan sangat penting dalam merencanakan penggunaan lahan kedepannya untuk mencapai Sistem Pangan Berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk kawasan padi lokal di Kabupaten Katingan. Pendekatan yang digunakan yaitu Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan mengintegrasikan Multi Criteria Decesion Making (MCDM) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Perhitungan bobot kriteria menggunakan Analytic Network Process (ANP) menghasilkan peta tingkat kerawanan banjir dan kelas kesesuaian lahan untuk pangan lokal. Kemudian, pertimbangan Rencana Tata Ruang Wilayah untuk memperoleh ketersediaan lahan sesuai dengan peruntukannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Katingan, sekitar 76% dari total luas wilayah, cocok untuk pertanian padi lokal. Lahan yang termasuk kategori sangat sesuai (kelas S1) untuk padi lokal mencapai 7% atau 1.361,3 (102) ha, dengan area yang aman dari banjir mencapai 389,3 (102) ha. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penyusunan peraturan penggunaan lahan yang efisien untuk meningkatkan produksi pangan lokal dengan tetap menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, memberikan landasan langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk meningkatkan produksi pangan lokal secara berkelanjutan, mendukung ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Katingan
Kesesuaian wisata Mangrove di Taman Ekowisata Mangrove Kacepi, Desa Kacepi Syaifuddin, Zubair; Retno Panuju, Dyah; Widiatmaka
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.25.2.71-77

Abstract

Pemanfaatan ekosistem mangrove untuk ekowisata sejalan dengan pergesaran wisatawan old tourism yaitu wisatawan yang datang dengan tujuan hanya untuk berwisata, menjadi new tourism yaitu wisatawan yang datang selain tujuan berwisata juga untuk pendidikan dan konservasi didalamnya. Taman ekowisata mangrove kacepi bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar sebagai pengelola obyek wisata, yang pertama kali dibuka pada tahun 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah jenis mangrove, kerapatan jenis mangrove, persentase kerapatan mangrove dan indeks kesesuaian wisata mangrove di taman ekowisata mangrove kacepi, Desa Kacepi. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode line transect untuk mengukur kerapatan dan mengamati jenis-jenis mangrove, metode Hemispherical Photography untuk menghitung persentase tutupan kanopi mangrove serta metode pembobotan/skoring untuk menentukkan nilai indeks kesesuaian wisata. Hasil penelitian ini menujukkan persentase tutupan kanopi adalah 73%, Jumlah jenis mangrove yang teramati adalah 5, kerapatan mangrove di TEMK adalah 17 ind/100m2, pasang surut air laut adalah 1,9 m, dan ketebalan mangrove adalah 183,45m. Secara keseluruhan, kesesuaian wisata mangrove di TEMK adalah 3,22 yang menunjukkan kesesuaian wisata mangrove di TEMK adalah cukup sesuai