Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Oabikase Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nursalam, Nursalam; David R.E.Selan; Laurensius P.Sayrani; Petrus E.de Rozari; Ajis Salim A.Djaha; Yoao A. Soares; Alfred O.Ena Mau
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v3i2.567

Abstract

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga ekonomi pedesaan dikelola pemerintah desa dalam rangka memberikan dukungan terhadap pelayanan pemerintah desa dan mensejahterakan masyarakat desa. Beberapa tujuan yang sangat urgen dari pendirian BUMDes, yaitu untuk (a) meningkatkan perekonomian desa; (b) mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat bagi kesejahteraan desa dan; (c) membuka lapangan kerja. Data empirik tentang kegiatan BUMDes di desa Oabikase Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara, baru sebatas penyewaan Sound Sistem, kursi, dan alat musik, padahal potensi yang dimiliki adalah pertanian, perkebunan, peternakan, dan kerajinan tenun ikat. BUMDes Oabikase sebenarnya dapat ditingkatkan lagi dan diperluas kegiatan usahanya, namun terkendala pada kapasitas kelembagaan BUMDes yang masih lemah. Solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efektivitas manajemen usaha dapat dilakukan dengan cara pengembangan kapasitas kelembagaan BUMDes Desa Oabikase. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim PPM Prodi Doktor Administrasi Publik Fisip Undana bertujuan memberikan Pendidikan kepada masyarakat berkaitan dengan Pengembangan Kapasitas Lembaga BUMDes, yang dilaksanakan di Desa Oabikase Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah memberikan Pendidikan kepada masyarakat (Pengurus BUMDes dan aparat Desa tentang pengembangan kapasitas organisasi yang terdiri dari penataan organisasi dan pengembangan ekonomi lembaga. Pelaksanaan PPM dinilai berhasil karena peserta dapat memahami konsep Penataan organisasi  dan pengembangan ekonomi lembaga. Selain keberhasilan pelaksanaan juga diukur dari tingkat kehadiran peserta PPM yang berjumlah 75 dari undangan yang telah disampaikan.
Memanfaatkan Peluang Pasar dengan Kreativitas: Pembuatan Sambal Rebon Homemade sebagai Peluang Usaha Bagi Generasi Muda dan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Manulai II Kecamatan Alak Kota Kupang Hege, Marselinda A.; Kretisana Jagi; David R.E.Selan; Stefanus Reinati; Lende Dangga; Jhon S.D.Liem; Jendri Kadek; Kornelius Dju Jani; Gavar; Aplonia Atto; Astrid Aryani Ndun; Nur aini Bunyani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13528

Abstract

This community service initiative aims to empower young generations and housewives in Manulai II Village, Alak District, Kupang City, through the development of homemade shrimp paste sambal production as a creative economic opportunity. In the context of contemporary economic dynamics characterized by digitalization and changing consumption patterns, the micro-culinary sector offers significant potential for empowerment, although young generations and housewives often face limitations in access to technical knowledge, capital, and marketing strategies. Based on data from the Central Statistics Agency of East Nusa Tenggara Province (2023), the fisheries sector contributes 12% to the regional GRDP, with abundant rebon fish production that has not yet been fully utilized innovatively. The main objectives of the activity are to enhance creative skills in shrimp paste sambal production, form independent micro-business groups, and contribute to inclusive local economic growth. The applied methods include a participatory approach with stages of preparation, training, mentoring, and evaluation over six months, involving 30 participants and collaboration with local stakeholders. The results indicate a 75% increase in technical knowledge, the formation of 3-5 independent business groups with an initial sales volume of 200 kg per month, and an average 20-30% increase in household income. The discussion highlights the effectiveness of Freire's (1970) model in critical education and the relevance of Schumpeter's (1934) innovation theory in opening new market opportunities. The conclusion emphasizes that this initiative strengthens community economic resilience and supports sustainable development agendas, with recommendations for long-term monitoring to ensure business sustainability.