Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyelesaian Sengketa Jual Beli Tanah Waris Miftahuljannah Sidik; Nur M. Kasim; Sri Nanang Kamba
JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL (JUPENDIS) Vol. 1 No. 3 (2023): JULI : JURNAL PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.43 KB) | DOI: 10.54066/jupendis-itb.v1i3.228

Abstract

Inherited land is very risky to be traded because the land is still in the name of the heir or a person who has died, while the heirs want the inherited land to be sold as soon as possible so that it can be divided among the heir's family. Ownership rights to the heir's inherited land completely belong to the heir who has a legal relationship with the heir. This type of research uses library research methods by studying scientific works related to the problem being studied. As well as normative legal research that studies data from legal provisions or regulations, newspapers, journals, and others. The results of this study indicate that the mediation process is very useful for resolving disputes over the sale and purchase of inherited land. In this case the mediator has an important role in resolving this problem by reconciling the parties.
Faktor Pengaruh Terjadinya Perkawinan Dini Fadila Riski Y. Ibrahim; Nur M. Kasim; Nurul Fazri Elfikri
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pernikahan dini. Penelitian ini merupakan penelitian empiris karena menempatkan data primer yang ada di lingkungan masyarakat sebagai data utama yang akan dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa Faktor yang mempengaruhi pernikahan dini di Desa Hutadaa yaitu faktor internal atau yang mendorong dari dalam yaitu kebiasaan maupun adat keluarga. Terjadinya pernikahan di usia dini terjadi karena orang tua yang takut anaknya dikatakan perawan tua, sehingga sebaiknya segera dikawinkan saat ada yang mau melamar. Usia tidak menjadi penghalang bagi mereka yang ingin menikah muda, sebab mengikuti kebiasaan orang tuanya bahkan adat keluarga yang biasanya suka menjodohkan anak-anaknya. Artinya, budaya tertentu dapat memberikan tekanan atau tuntutan untuk menikah pada usia dini; selanjutnya perceraian orang tua (broken home). Selain faktor internal, terdapat pula faktor eksternal atau yang mendorong dari luar yakni faktor sosial atau pengaruh lingkungan; faktor pergaulan bebas; faktor ekonomi dimana keluarga yang hidup digaris kemiskinan sehingga untuk meringankan beban orang tuanya, maka anak perempuannya dikawinkan dengan orang yang dianggap mampu dan bisa menghidupi anaknya dengan harapan beban ekonomi keluarga pun ikut berkurang; serta rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan baik orang tua, anak dan juga masyarakat sekitar