Retna , Teresia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Niat Ibu d engan Upaya Pencegahan Kejadi an Stunting Pada Balita Di Desa Tunah Wilayah Kerja Puskesmas Wire Lumansik, Silvana Maharani; Retna , Teresia; Wahyurianto, Yasin
Science Techno Health Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesiastunting menjadi masalah gizi prioritas. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Indonesia turunmenjadi di bawah 14% pada 2024. Dimasyarakat terdapat persepsi stunting disebabkan faktor yang dibawa dari lahirdan tidak bisa diubah. Kesalahpahaman tersebut membuat orangtua bersikap pasif. Individu akan melakukan sesuatuji ka ia menginginkannya, untuk itu individu membentuk niat. Sedangkan niat diasumsikan sebagai penangkapmotivasi yang mempengaruhi perilaku. Tujuan penelitian mengetahui hubungan faktor niat ibu dengan upayapencegahan kejadian stunting pada balita didesa tunah wilayah kerja puskesmas wire. Desain penelitian analitikkolerasi dengan pendekatan Crossectional. Populasi penelitian s eluruh ibu yang memliki balita sebanyak 380 ibudengan sampel 195 ibu. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Variabel Independen faktor niat ibudan variabel dependen upaya pencegahan kejadian stunting. Cara pengambilan data dengan kuesioner kemudiandilakukan pengolahan data dan diuji menggunakan uji korelasi “ chi square” Hasil penelitian didapatkan sebagiankecil (10%) ibu memiliki niat kurang, sebagian besar (54%) memiliki niat ba ik dan sebagian kecil (9%) upayapencegahan kejadian stunting kurang, sebagian besar (54%) upaya pencegahan kej adian stunting cukup. Pada balitasebagian kecil (23%) stunting, dan hampir seluruhnya (77%) tidak stunting. hasil uji korelasi “ chi square” didapatkanp = 0,000 < 0,05 terdapat hubungan antara antara faktor niat ibu dengan upaya pencegahan kejadian stuntingPeningkatan upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan evaluasi atau pemantauan konsumsi tablet tambahdarah melalui kelas ibu hamil setiap satu bulan sekali oleh bidan desa, pendidikan kesehatan upaya pencegahankejadian stunting pada ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis dengan kunjungan rumah satu bulan seka lioleh petugas kesehatan.
TINGKAT KEPUASAN PESERTA KB SUNTIK PADA PASANGAN USIA SUBUR DI BPM MUJIATI BEJAGUNG KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN Nur Farisa, Lutfi Ervita; Retna , Teresia; Wahyurianto, Yasin
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 2 (2023): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i2.5541

Abstract

Metode kontrasepsi yang paling efektif adalah MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), sedangkan yang paling umum adalah KB suntik di desa Bejagung pada tahun 2019, ini adalah metode yang paling populer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dialami oleh pasangan usia subur yang mengikuti KB suntik di BPM Mujiati Bejagung Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Populasi terdiri dari 100 peserta KB Suntik (1 dan 3 bulan) yang telah menggunakan metode tersebut selama lebih dari 3 tahun. Ukuran sampel adalah 80 peserta, dan gaya penelitian deskriptif dengan pendekatanya “cross-sectional”. Simple random sampling digunakan sebagai metode sampel. Tingkat kepuasan peserta KB suntik pada pasangan usia subur dijadikan sebagai variabel bebas penelitian.Menurut temuan penelitian, mayoritas peserta KB suntik, yakni 22 orang (62,9%) dari mereka yang berusia 26 hingga 30 tahun merasa puas, sementara hampir setengah dari mereka yang berusia 31 sampai 35 tahun sebanyak 14 orang (39%) dalam kategori tidak puas. Sebanyak 6 orang (100%) peserta KB suntik berpendidikan perguruan tinggi termasuk dalam kelompok sangat puas, sedangkan 82% peserta berpendidikan SD termasuk dalam kategori tidak puas. Peserta KB suntik yang tidak puas dengan efek negatifnya dapat beralih ke bentuk kontrasepsi lain setelah terlebih dahulu berbicara dengan penyedia layanan kesehatan yang menanganinya.