Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Testing of the Effectiveness of Galangal Leaf Extract (Alpnia Galanga) on the Death of Culex Sp Larvae Apriyani Pramudiyawati Yunar; Reni Anggraeni; Rita Putri Wati; Panduwita; An'nisaa Heriyanti
Formosa Journal of Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 5 (2024): May 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjmr.v3i5.9229

Abstract

With the increase in population, the breeding and breeding places for Culex sp mosquitoes are also increasing. Where these mosquito larvae like to live in puddles of clean water and dirty water so that the density of Culex sp larvae is higher. Controlling disease vectors is a priority in disease control efforts because the potential for transmitting disease is very large, such as flies, mosquitoes, mice and other insects. Vector control activities can include spraying, biological control, eradicating mosquito nests and improving the environment. Efforts to control vectors, especially mosquitoes, can start from controlling the larvae. Control of mosquito larvae usually uses larvicide containing the active ingredient temephos (an organophosphate group). Galangal (Alpinia galanga) is a long-lived plant, about 1-2 meters high. Usually grows in tight clumps. Galangal leaves are toxic and repellent, and have been tested against Daucus caudatus, Manduca sexta, Aphids, besides having nematocidal activity.The aim of this research was to determine the effectiveness of galangal leaf extract (Alpinia galanga) on the death of Culex sp larvae.From the research results, from 91 ml of galangal leaf extract, a p-value coefficient of 0.03 was obtained, where the p-value <0.05 means the relationship between galangal leaf extract and larval death. From 92 ml of galangal leaf extract, a p-value coefficient of 0.03 was obtained, where the p-value <0.05 means the relationship between galangal leaf extract and larval death. From 93 ml of galangal leaf extract, a p-value coefficient of 0.06 was obtained, where the p-value <0.05 means the relationship between galangal leaf extract and larval death. From 94 ml of galangal leaf extract, a p-value coefficient of 0.00 was obtained, where the p-value <0.05 means the relationship between galangal leaf extract and larval death.It is hoped that the public can use galangal leaf solution in breeding places for Culex sp mosquitoes such as water reservoirs, used tires, etc. Providing information to the public in the form of posters or brochures containing the benefits of kemagi leaf extract which can be used as a vegetable insecticide in an effort to control the Aedes aegypti mosquito population.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PMB W KOTA DEPOK Rita Putri Wati; Farika Khoerunnisa
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.044211/zbz0cm63

Abstract

Anemia pada ibu hamil adalah kondisi di mana hemoglobin dalam darah ibu hamil berada di bawah nilai normal yang diperlukan untuk mendukung kesehatan dan perkembangan janin. Anemia merupakan salah satu masalah Kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil dan dapat berdampak negatif pada Kesehatan ibu serta janin.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di PMB W Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 38 ibu hamil yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan kadar hemoglobin. Variabel independen yang diteliti meliputi usia, paritas, Tingkat Pendidikan dan kepatuhan konsumsi tablet Fe, sedangkan variabel dependen adalah kejadian anemia. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 52,6% responden berada dalam usia beresiko (dibawah 20 tahun atau di atas 35 tahun), 47,4% merupakan multigravida, dan 55,3% tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Analisis statistik dengan uji chi-square menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara usia, paritas, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia, sedangkan Tingkat Pendidikan tidak menunjukan hubungan yang signifikan dengan kejadiana anemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah usia, paritas dan kepatuhan konsumsi tablet Fe merupakan faktor penting yang mempengaruhi kejadian anmeia pada ibu hamil. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi bagi ibu hamil terkait pentingnya kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe serta pemantauan Kesehatan yang lebih intensif, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok usia beresiko.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DISMENOREA REMAJA PUTRI DI MTS NURUL ISLAM KOTA SUKABUMI Rita Putri Wati; Murni Wulandari
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.044211/bpda2307

Abstract

Dismenorea merupakan rasa nyeri pada uterus terjadi selama menstruasi dan termasuk salah satu penyebab paling umum dari nyeri panggul serta gangguan mentruasi pada wanita. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pengetahuan remaja putri di MTS Nurul Islam Kota Sukabumi mengenai dismenorea. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel dan instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan remaja putri tentang dismenorea dari 30 responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (30%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 6 orang (20%). Kesimpulanya bahwa dari 30 sampel pengetahuan remaja putri tentang disminorea adalah kurang sebanyak 15 orang (50%). saran yang bisa peneliti berikan kepada responden yaitu diharapkan remaja putri dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dismenorea dengan mencari informasi serta belajar melalui media massa, media sosial atau mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan dan saran bagi tempat penelitian diharapkan agar lebih aktif dalam memberikan informasi seperti pendidikan kesehatan dan pelajaran kesehatan reproduksi hususnya tentang dismenorea.