Mineralisasi merupakan proses penggantian unsur-unsur tertentu dalam mineral yang terdapat pada batuan dinding oleh unsur-unsur lain yang berasal dari larutan, sehingga mineral tersebut menjadi lebih stabil. Proses ini terjadi akibat adanya larutan hidrotermal yang mengalir dan mengisi porositas batuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik mineralisasi yang berkembang di daerah penelitian. Lokasi penelitian terletak di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, yang juga berada di dalam area Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Puncak Emas Tani Sejahtera dan area Kontrak Karya PT. Gorontalo Sejahtera Mining, dengan luas cakupan sekitar 1,84 km². Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis mineragrafi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki tiga satuan litologi utama, yaitu riodasit autobreksia, riodasit porfiritik banded, riodasit porfiritik, dan tuf yang berumur Pliosen. Struktur geologi yang mengontrol daerah penelitian terdiri dari sesar normal left-slip fault dan left-slip fault, dengan pola kekar berarah Timur Laut – Barat Daya dan Barat Laut – Tenggara. Mineralisasi di daerah penelitian umumnya terendapkan pada urat kuarsa oksida, breksi hidrotermal, dan diseminasi mineral, dengan litologi riodasit sebagai batuan induk mineralisasi. Berdasarkan analisis mineragrafi, mineralisasi yang ditemukan meliputi elektrum, argentit, pirit, kalkopirit, kalkostibit, kovelit, galena, dan sfalerit, yang umumnya memiliki tekstur intergrowth, diseminasi, dan replacement. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian merupakan endapan epitermal tipe sulfida rendah. Kata kunci: Mineralisasi, epitermal sulfida rendah, Hulawa