Tuberkulosis paru saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius dan sangat mudah menular. Indonesia merupakan negara dengan peringkat kasus TB paru baru nomor dua terbanyak di dunia. Menurut tim Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2018, insidensi TB paru di Indonesia tahun 2018 yaitu 321 per 100.000 penduduk. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada akhir tahun 2022 menemukan jumlah kasus TB Paru sebanyak 8.941 kasus. Terjadi peningkatan sebanyak 60% kasus baru TB paru di Kecamatan Sindang Jaya pada periode Mei – Juli 2023 dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya. Akibat luasnya wilayah kerja Puskesmas Sindang Jaya, maka harus ditentukan desa yang memiliki masalah utama TB Paru. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai tuberkulosis dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Kegiatan dilakukan dengan pendekatan diagnosis komunitas. Dilakukan analisis situasi untuk menentukan masalah. Identifikasi penyebab masalah menggunakan Paradigma Blum. Prioritas masalah dengan metode non-scoring technique Delphi. Diagram fishbone untuk menentukan akar penyebab masalah. Rencana intervensi dengan log frame goal dan plan of action. Intervensi dilakukan melalui penyuluhan mengenai TB Paru dan etika batuk kepada warga di Desa Sindang Jaya. Hasil dari 22 responden didapatkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan (P<0.001) antara nilai pre-test dan post-test dengan nilai mean difference sebesar 17,59 (SD 22.42). Intervensi yang dilakukan memberikan hasil yaitu didapatkan peningkatan hasil nilai pre-test dan post-test setelah dilakukan penyuluhan kepada warga di Desa Sindang Jaya. Setelah dilakukan pendekatan dengan diagnosis komunitas, ditemukan penyebab masalah dan dilakukan intervensi, sehingga diharapkan kasus baru tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Sindang Jaya akan menurun.