Melahirkan merupakan pengalaman fisik yang sering kali menimbulkan kekhawatiran dan kesakitan bagi ibu. Di Indonesia, tingginya angka kematian ibu dan anak menunjukkan adanya permasalahan pada pelayanan obstetrik. Persalinan lama merupakan penyebab utama kematian ibu. Menginduksi persalinan adalah pilihan pengobatan untuk kondisi ini. Penelitian ini membahas tentang penggunaan misoprostol sebagai prostaglandin E1 sintetik dalam induksi persalinan. Cara ini dinilai efektif dan hemat biaya karena dapat mematangkan leher rahim dan merangsang kontraksi rahim. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan pustaka untuk mengetahui efektivitas misoprostol dan oksitosin terhadap kemajuan persalinan pada ibu yang melahirkan di rumah sakit. Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan database seperti Google Scholar, Researchgate, Pubmed, dan CrossRef dengan menggunakan kata kunci yang relevan. Sebanyak 463 artikel ditemukan pada hasil pencarian, namun hanya 5 artikel yang dibaca dan dijadikan bahan review artikel ini. Metode tinjauan literatur digunakan untuk mengevaluasi dan mengorganisasikan hasil penelitian terkait topik ini dalam 10 tahun terakhir. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa misoprostol sangat efektif, namun dosis dan rute pemberian yang berbeda perlu dipertimbangkan. Dibandingkan dengan oksitosin, misoprostol umumnya memperpendek durasi persalinan dan menurunkan risiko operasi caesar. Selain itu, penelitian juga menyoroti peran pijat oksitosin terhadap nyeri persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pijat oksitosin dapat membantu mengurangi nyeri persalinan dan memberikan alternatif yang efektif dan aman. Penilaian skor Bishop, paritas, dan status ibu dan janin merupakan faktor penting dalam memilih metode induksi yang tepat.