ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas blok ESP dan TAP terhadap durasi efek analgesik pasca operasi, nyeri pasca operasi, total konsumsi opioid pasca operasi, dan perubahan dalam nilai Neutrophil-Lymphocyte Ratio (NLR) sebelum dan sesudah operasi laparatomi ginekologi. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni (eksperimental sejati). Desain penelitian yang digunakan adalah uji acak tunggal tersamar. Subjek penelitian adalah pasien berusia 18-65 tahun yang menjalani operasi laparatomi ginekologi di ruang operasi Instalasi Bedah Pusat. Analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 26 termasuk analisis deskriptif dan uji perbandingan rata-rata menggunakan uji t independen. Blok ESP memiliki durasi analgesik yang lebih lama dengan rata-rata 6.13 ± 3.30 jam sedangkan TAP memiliki durasi analgesia sebesar 3.93 ± 1.98 jam, dengan perbedaan rata-rata sebesar 2.18 jam (IK 95% 0.22-4.15 jam; p = 0.030). Terdapat perbedaan pada skala VAS pada 6, 12, 24, dan 48 jam dengan hasil ESP lebih rendah dari TAP. Rata-rata kebutuhan morfin pada blok ESP adalah 1.62 ± 0.71 mg dan kelompok TAP dengan total kebutuhan rata-rata ± SB 3.31 ± 1.74 mg, perbedaan yang diperoleh adalah 1.68 mg (IK95% 0.72-2.64 mg; p = 0.001). Hasil perbedaan nilai perubahan NLR antara sebelum dan sesudah operasi antara blok ESP bilateral dan TAP ditemukan memiliki perbedaan yang signifikan dengan perbedaan rata-rata sebesar 0.36 (IK 95% 0.04-0.69; P=0.029). Kesimpulan dari penelitian ini adalah blok ESP memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan blok TAP sebagai analgesia setelah operasi laparatomi ginekologi.