R Pinontoan, Odie
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Dalending, Intania Chimylova; R Pinontoan, Odie; J Kepel, Billy; S V Sinolungan, Jehosua; P J Kaunang, Wulan; J Tulung, Golda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.30822

Abstract

Tingginya kasus DBD di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang tidak sehat seperti menggantung pakaian dan perilaku menguras TPA yang memberi ruang leluasa pada Aedes Aegypti untuk hidup dan berkembang biak. Pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia dilakukan melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Desa Likupang Satu, Likupang Dua dan Kampung Ambon Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Kuantitatif dengan menggunakan desain case control. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Pada bulan April-Juni 2024. Responden dalam penelitian ini sebanyak 274 responden. Variabel penelitian adalah variabel bebas (Jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, penggunaan kelambu, menguras Tempat Penampungan Air dan kebiasaan mengantung pakaian.) dan variabel terikat yaitu Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Instrumen penelitian yaitu kuesioner yang dibuat dan diuji kelayakannya sebelum digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden paling banyak terdistribusi pada umur18-32 tahun yaitu sebanyak 144 orang atau 52,6 %, jenis kelamin yang paling banyak yaitu laki-laki dengan jumlah 184 orang atau 67,2%, pendidikan SMA sebanyak 162 (59,1%), sebagian besar bekerja yaitu sebanyak 209 atau 76,3%, penggunaan kelambu responden sebanyak 158 (57,7%), dengan kebiasaan menggantung pakaian < 2xseminggu sekali sebanyak 184 atau (67,2 %), dengan kegiatan menguras tempat penampungan air (Seminggu sekali) sebanyak 160 orang atau 58,4%. Hasil analisis Bivariat menunjukkan umur dengan kejadian DBD (0,299), Jenis kelamin (0,754), pendidikan (0,029), pekerjaan (0,810), menguras TPA (0,000), kebiasaan menggantung pakaian (0,000), penggunaan kelambu (0,530). Hasil anailis multivariat analisis regresi logistik menunjukkan variabel kebiasaan menggantung pakaian berpengaruh signifikan terhadap kejadian demam berdarah dengue (Sig. = 0,000) dan variabel menguras tempat penampungan air berpengaruh signifikan terhadap kejadian demam berdarah dengue (Sig. 0,000). Kesimpulan Faktor yang memengaruhi dengan kejadian DBD yaitu pendidikan, kebiasaan menggantung pakaian dan menguras TPA.