Karya penelitian ini memvisualisasikan isu personal grooming dan tekanan sosial pada remaja melalui simbol gitar dalam medium digital painting. Gitar dipilih sebagai metafora tubuh dan identitas—sesuatu yang dirawat, dibentuk, dan diekspresikan, namun rentan menjadi objek penilaian eksternal. Tujuan karya ini adalah membangkitkan kesadaran kritis mengenai dampak standar penampilan terhadap kondisi psikologis remaja sekaligus memperluas pendekatan ekspresi visual dalam seni digital kontemporer. Proses penciptaan mengikuti metode yang diusulkan dalam konsorsium seni, meliputi: (1) Persiapan – pengamatan dan eksplorasi ide, (2) Elaborasi – pengumpulan referensi relevan, (3) Sintesis – penerapan gagasan pokok yang telah dirumuskan, (4) Realisasi Konsep – pembuatan karya berdasarkan konsep terpilih, dan (5) Penyelesaian – pameran karya serta penyusunan laporan proses kreatif. Teknik yang digunakan adalah digital painting dengan aplikasi Procreate. Karya terdiri dari sepuluh seri bertema gitar berjudul: “Penyesuaian”, “Dunia Maya”, “Takut”, “Excellence”, “Potongan Diri”, “Bersaing”, “Nada yang Dinilai”, “Terlupakan”, “Retak”, dan “Body Shaming”. Masing-masing karya merepresentasikan pengalaman emosional dan tekanan sosial yang kerap dialami remaja, menghadirkan dialog visual antara identitas personal dan persepsi publik.