Penelitian ini mengkaji penguatan kecerdasan emosional guru sekolah dasar melalui integrasi refleksi interpersonal dalam praktik pedagogis sehari-hari. Dalam konteks pendidikan kontemporer, peran guru telah berevolusi dari sekadar penyampai informasi menjadi agen pembentukan karakter dan regulasi emosi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan 20 guru SDN 086739 Sibolga sebagai informan utama. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis refleksi tertulis selama empat minggu pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refleksi interpersonal yang dilaksanakan secara terstruktur dan konsisten berkontribusi signifikan terhadap peningkatan metakognisi emosional, termasuk kesadaran diri, kemampuan pengelolaan emosi, empati, dan keterampilan sosial. Proses reflektif yang efektif melibatkan pencatatan harian, pengenalan pola afektif saat mengajar, serta diskusi reflektif dengan kolega. Penerapan strategi ini berdampak pada perbaikan kualitas komunikasi, mitigasi konflik di kelas, dan terciptanya lingkungan pembelajaran yang lebih suportif. Rekomendasi utama penelitian ini adalah perlunya institusionalisasi program refleksi interpersonal dalam skema pengembangan profesional berkelanjutan, guna membentuk profil pendidik yang tangguh secara emosional dan adaptif.