Masa remaja adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang di tandai dengan terjadinya perubahan yang sangat cepat baik secara fisik, psikis, dan kognitif. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan menderita anemia. Tujuan Mengetahui data frekuensi anemia pada remaja putri di SMP Al-Basyariah, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, Bogor. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah remaja putri kelas 7 SMP Al-Basyariah Desa Rawa Panjang berusia 12-14 tahun sebanyak 117 orang. Variabel independen yaitu usia, status gizi, pola makan, dan pola menstruasi, sedangkan variabel dependen yaitu status anemia. Data yang dikumpulkan yaitu hasil pemeriksaan tes HB dan pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 117 responden (87,3 %). Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan a< 0.05 didapatkan p = 0.055, 0.114, dan 0.102, yang semuanya berada di atas tingkat signifikansi 0.05 jadi dapat disimpulkan usia remaja secara umum tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat anemia. Kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, IMT, olahraga, diet, dan pola menstruasi. Konsumsi teh memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian anemia ringan pada remaja di SMP Al-Basyariah Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojong Gede, Bogor 2024. Adolescence is a period of growth and development which is marked by very rapid changes both physically, psychologically and cognitively. Adolescent girls are one group that is vulnerable to suffering from anemia. Purpose: To find out data on the frequency of anemia in adolescent girls at Al-Basyariah Middle School, Rawapanjang Village, Bojong Gede sub-district, Bogor Regency. The sample size was 117 teenage girls at Al-Basyariah Middle School, Rawa Panjang Village. The independent variables are adolescent age, nutritional status, eating patterns, and menstrual patterns. The dependent variable is anemia status The data collected includes the results of the Hb test and the completion of the questionnaire. Data analysis using the chi-square test. Results the research results obtained were 117 respondents (87.3%). The statistical test in this study used the chi-square test with a < 0.05, obtained p = 0.055, 0.114, and 0.102, all of which were above the 0.05 significance level, so it can be concluded that adolescent age in general does not have a significant relationship with the level of anemia. Conclusion: that there is no significant relationship between age, BMI, exercise, diet, and menstrual patterns. Tea consumption has a significant influence on the incidence of mild anemia in adolescents at Al-Basyariah Middle School, Rawa Panjang Village, Bojong Gede District, Bogor 2024.