Marpaung, Ristati
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tantangan dan Peluang: Studi Kasus Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Mandiri Berubah Kabupaten Tapanuli Utara Saragih, Ordekoria; Marpaung, Ristati
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2024 (3)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i3.632

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memenuhi kebutuhan zaman, kurikulum pembelajaran terus diperbarui. Pemerintah menetapkan Kurikulum Merdeka untuk diimplementasikan di seluruh Indonesia guna menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual, relevan, dan menarik bagi siswa. Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja tantangan yang dihadapi oleh para guru di tingkat SMA Negeri di Tapanuli Utara dan mengkaji apa saja peluang yang mereka miliki. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mewawancarai guru-guru dari dua perwakilan sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap Mandiri Berubah. Hasil wawancara mendalam yang bersifat semi-struktur tersebut kemudian diolah dengan teknik thematic analysis untuk mengidentifikasi pola atau tema utama dalam data. Adapun proses analisis data dilakukan melalui siklus lima tahap yang terdiri dari Compiling, Disassembling, Reassembling, Interpreting dan Concluding. Data menunjukkan bahwa para guru mengalami hambatan seperti kurangnya sarana dan prasarana terkait teknologi, terbatasnya ketersediaan materi dalam perangkat ajar kurikulum merdeka, dan minimnya pelatihan mengenai kurikulum merdeka. Namun dibalik tantangan tersebut mereka juga tetap mampu melaksanakan kurikulum merdeka belajar dengan baik, yang ditandai dengan adanya pengembangan karakter dan bakat siswa, pendekatan yang fleksibel dan nyaman dalam kurikulum merdeka, dan meningkatnya kolaborasi antar guru. Dengan pelatihan yang berkelanjutan, infrastruktur yang memadai, pendekatan kontekstual, kreativitas, kolaborasi, proyek-proyek relevan, serta evaluasi dan umpan balik, sekolah-sekolah pada tahap mandiri berubah dapat meningkatkan implementasi Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan.