Sulfan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PANCASILA: PEMIKIRAN EKONOMI KERAKYATAN DAN PENGARUH PEDAGANG ISLAM DI AWAL KEBANGKITAN NASIONAL Sulfan
REFERENSI ISLAMIKA: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ri.v2i1.011

Abstract

Tujuan penelitian adalah menemukan dan mendeskripsikan tentang pemikiran ekonomi kerakyatan serta bagimana pengaruh perdagangan Islam di awal kebangkitan nasional. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan jenis kajian pustaka. Hasil kajian dalam penelitian ini menemukan bahwa masuknya pengaruh Kolonial Eropa dan bangkitnya kekuatan priyayi dengan lahirnya Kerajaan Mataram. Menyebabkan posisi Islam secara politik berada pada kondisi yang tidak menguntungkan. Dalam bahasa Kuntowijoyo umat Islam mengalami marginalisasi-periferalisasi yang menjadikan Islam sering kali tampil sebagai pelopor aksi protes terhadap penguasa baik pada Pemerintah Kolonial Belanda maupun kepada penguasa priyayi lokal. Pada masa tumbuhnya kesadaran nasional Indonesia yang juga dimotori oleh umat Islam. Yang datang tidak lewat bangku sekolah yang disediakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
PANCASILA: FILSAFAT BERNEGARA DAN MASA DEPAN KONSTITUSI ANTARA DEKRIT ATAU AMANDEMEN Sulfan; Musmulyadin
REFERENSI ISLAMIKA: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2024): JUNI
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ri.v2i1.010

Abstract

Tujuan penelitian adalah menemukan dan mendeskripsikan tentang filsafat bernegara dan masa depan konstitusi antara dekrit atau amandemen perspektif pancasila. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan jenis kajian pustaka. Hasil kajian dalam penelitian ini menemukan bahwa Konstitusi tertulis yang tertuang dalan UUD 1945 didasarkan atas Pancasila dengan kandungan philosofische grondslag dan weltanschauung sebagai landasan yang tetap (statis). Keberadaan konstitusi sebagai penerjemahan dari nilai-nilai yang tetap atas keadaan yang dinamis untuk disesuaikan dan dilakukan penyempurnaan. Sejarah konstitusi yang mengalami berbagai perubahan mulai dari UUD 1945, UUD RIS dan UDD Sementara serta kembali ke UUD 1945. Proses kembali kepada UUD 1945 dilakukan lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dilakukan oleh kekuasaan eksekutif. Amandemen terhadap konstitusi dilakukan oleh MPR untuk memenuhi tuntutan Reformasi terkait pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden. Kendati terdapat dua cara dalam melakukan perubahan konstitusi baik dekrit maupun amandemen yang dilakukan oleh lembaga kekuasaan yang berbeda. Penguatan terhadap MPR sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat harus senantiasa didorong guna mengambil inisiatif agar konstitusi mampu berkesesuaian dengan zaman. Perkembangan konstitusi di masa depan harus menyesuaikan dengan wawasan lingkungan dan proses pelaksanaan Pemilu berbasis digital.
DEKONSTRUKSI SYARIAH DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM: TELAAH PEMIKIRAN ABDULLAH AHMED AN-NUAIM Sulfan; Akbar, Muhammad
REFERENSI ISLAMIKA: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ri.v2i2.004

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep dekonstruksi syariah dan implikasinya dalam pendidikan Islam yaitu telaah atas pemikiran Abdullah Ahmed An-Nuaim. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis kajian kepustakaan atau library research. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis datanya Miles & Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa An-Nuaim mengkritik interpretasi tradisional Syariah dan mengusulkan pendekatan baru yang lebih kontekstual dan dinamis. Dekonstruksi Syariah, sebagaimana diuraikan oleh An-Nuaim, menekankan pentingnya memahami hukum Islam dalam konteks sejarah dan budaya yang terus berkembang. Pemikiran An-Nuaim memiliki implikasi signifikan terhadap pendidikan Islam, terutama dalam hal pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan sosial. Implementasi dekonstruksi Syariah dalam pendidikan dapat membuka ruang dialog kritis, meningkatkan pemahaman siswa tentang pluralitas interpretasi hukum Islam, dan membentuk nilai-nilai progresif yang relevan dengan kebutuhan zaman modern. Implikasi penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada wacana akademis tentang hukum Islam dan pendidikan, tetapi juga menawarkan perspektif baru yang dapat memperkaya praktik pendidikan Islam di berbagai lembaga. Rekomendasi disertakan untuk implementasi lebih lanjut serta area penelitian yang memerlukan eksplorasi lebih mendalam.