Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika dakwah di Nagari Muaro Sungai Lolo Kabupaten Pasaman. Problematika ini dilihat dari sisi dai, mad’u, dan maddah (materi dakwah). Dakwah di Nagarai Muaro Sungai Lolo berjalan kurang baik karena ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh berbagai unsur tersebut. Adapun jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang jenis peninjauan lapangan dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif, dokumentasi sumber  dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika dakwah di Nagari Muaro Sungai Lolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan Kabupaten Pasaman, bersumber dari tiga aspek, pertama, bersumber dari dai yang berkaitan dengan kompetensi pribadi dan sosial dai serta kuantitas dai yang masih terbatas.  kedua, bersumber dari mad’u (sasaran dakwah),  kurangnya pengetahuan/pendidikan mad’u dan permasalahan ekonomi. Ketiga, bersumber dari maddah (materi dakwah), materi dakwah yang tidak di rencanakan, seringnya pengulangan materi dakwah dan tidak menggunakan retorika yang benar. This article aims to describe the problems of da'wah in Nagari Muaro Sungai Lolo, Pasaman Regency. This problem is seen from the side of dai, mad'u, and maddah (da'wah material). Da'wah in Nagarai Muaro Sungai Lolo is not going well because there are several problems faced by these various elements. The type of method used in this research is a qualitative approach, which is a type of field review and is descriptive. The data collection methods used by the author in this research are non-participatory observation, source documentation and in-depth interviews. The results of this study indicate that the problematics of da'wah in Nagari Muaro Sungai Lolo, Mapat Tunggul Selatan Subdistrict, Pasaman Regency, originate from three aspects, first, originating from preachers related to the personal and social competence of preachers and the limited quantity of preachers. second, originating from mad'u (target of da'wah), lack of knowledge / education of mad'u and economic problems. Third, sourced from maddah (preaching material), unplanned preaching material, frequent repetition of preaching material and not using correct rhetoric. Â