<![CDATA[Kerusakan barang adalah masalah yang sering kali menghambat kelancaran operasional. Kerusakan ini dapat terjadi pada berbagai tahap dalam proses produksi, dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model persediaan yang mempertimbangkan nilai uang dan laju kerusakan barang, dengan harapan dapat meminimalkan total biaya persediaan dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model persediaan yang mempertimbangkan laju kerusakan barang menggunakan distribusi Weibull. Data dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan manajer logistik, dan analisis data historis dari lima perusahaan di sektor makanan dan minuman. Hasil analisis menunjukkan bahwa model dengan laju kerusakan Weibull lebih efektif digunakan jika persentase barang yang rusak kecil, karena dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kesalahan dalam menentukan besarnya investasi dalam persediaan dapat menekan keuntungan perusahaan, sementara persediaan yang terlalu kecil dapat menyebabkan kemacetan dalam produksi. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif dalam pengelolaan persediaan, serta membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan kerusakan barang. Dengan mengoptimalkan jumlah persediaan dan waktu pemesanan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.]]>
