Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi dakwah yang diterapkan oleh Sunan Kalijaga dalam menyebarluaskan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. Pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan studi pustaka, yaitu melalui analisis berbagai literatur yang membahas aktivitas dakwah Sunan Kalijaga. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengeksplorasi prinsip prinsip komunikasi, media yang digunakan dalam dakwah, serta efektivitas pesan yang disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sunan Kalijaga menerapkan prinsip momong, momor, dan momot (mengasuh, bergaul, dan melebur) dalam strategi komunikasinya. Ia memanfaatkan berbagai media tradisional seperti wayang, musik gamelan, tembang Jawa, dan tradisi selametan untuk menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang lembut dan mudah diterima masyarakat. Pendekatan ini terbukti mampu menarik perhatian dan membentuk pemahaman keagamaan masyarakat tanpa menimbulkan penolakan. Nilai-nilai Islam yang diangkat antara lain kesederhanaan, toleransi, dan spiritualitas. Artikel ini memberikan kontribusi terhadap penguatan wacana akademik dalam bidang komunikasi dakwah Islam dengan menghadirkan model komunikasi yang menekankan pendekatan yang lembut, responsif terhadap konteks, dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Strategi yang diterapkan Sunan Kalijaga dapat menjadi inspirasi dalam merancang metode dakwah yang relevan di masa kini, khususnya di tengah masyarakat yang beragam. Penelitian ini juga mendorong para pendakwah dan akademisi untuk mengembangkan pendekatan dakwah yang membangun kedekatan emosional, bukan yang bersifat menghakimi. Dengan demikian, dakwah dapat menjadi sarana perubahan sosial yang damai dan membumi.