Mata air menjadi salah satu sumber air baku yang digunakan oleh masyarakat di daerah Sub DAS Amprong. Namun tidak adanya data kualitas mata air menjadikan penggunaan mata air kurang effisien dan berbahaya bagi penggunanya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian karakteristik hidrokimia dan kualitas mata air dengan tujuan untuk mengkarakterisasi secara hidrokimia air dari mata air dan untuk mengetahui kualitas mata air dan kesesuaian penggunaanya. metode yang digunakan adalah metode Diagram Trilinear Piper dan Water Quality Index (WQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata air di lokasi penelitian memiliki fasies hidrokimia dengan kekerasan karbonat lebih dari 50% sehingga air didominasi oleh alkali tanah dan asam lemahnya. Untuk kualitas mata air di 5 titik mata air berstatus sangat buruk dengan nilai WQI berkisar antara 75,129 – 79,992 dan hanya sesuai untuk penggunaan sebagai air irigasi, sedangkan untuk mata air MA-3 berstatus buruk dengan nilai WQI 68,729 dan sesuai untuk penggunaan sebagai air irigasi dan industriSprings is one the sources of raw water used by the community in The Amprong Sub-Watershed area. However, the absence spring water quality data makes the use of spring water less efficient and dengerous for its users. Therefore, it is necessary to conduct research on the hydrochemical characteristics and water quality of spring with the aim of knowing the water quality of spring and the suitability of their use. The method used is a the Trilinear Piper Diagram and Water Quality Index (WQI) method. The results showed that the springs at the study site had hydrochemical facies with a carbonate hardness of more than 50% so that the water was dominated by alkaline soil and weak acids. For the water quality of springs at 5 spring sites (MA-1, MA-2, MA-4, MA-5, and MA-6), it has a very poor status with WQI values ranging from 75,129 – 79,992 and is only suitable for use a irrigation water, while for spring at MA-3 it has a poor status and is suitable for use as irrigation and industrial water.