Katarak masalah kesehatan yang dialami lansia ≥50 tahun. Operasi katarak menjadi salah satu intervensi yang paling efektif untuk mengatasi gangguan penglihatan akibat glaucoma pada usia lanjut. Pengambilan keputusan ini tidak mampu dilakukan oleh semua individu, sebab melakukan operasi adalah keputusan yang besar sehingga rentan muncul perasaan cemas sebelum menjalani tindakan tersebut. Kecemasan pre operasi merupakan perasaaan gelisah, takut, dan bingung yang dialami oleh individu sebelum menjalani tindakan operasi, sebab operasi merupakan serangkaian kegiatan yang kompleks. Dseling atau bimbingan untuk membantu pasien mengurangi kecemasan dan perasaan takut yang dialami pasien sebelum melakukan prosedur operasi sebagai upaya pendekatan dan membangun hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien melalui komunikasi terapeutik. Tujuan: Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan penurunan kecemasan pasien pre operasi katarak. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain asosiatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dan sampel sebanyak 45 orang. Pengambilan data menggunakan kuisoner kecemasan HARS tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena sudah baku dan kuesioner komunikasi terapeutik uji validitasnya >0,483 uji reliabilitas 0.976. Analisis yang digunakan uji Spearmen Rank Rho. Hasil: Ada hubungan antara komunikasi terapeutik dnegan tingkat kecemasan pasien pre-operasi katarak diruang bedah sentral. Kesimpulan: Ada hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kecemasan Pre Operasi Katarak dengan kekuatan hubungan cukup dan ke arah positif.