Remaja merupakan pengguna media sosial dengan intensitas tertinggi jika dibandingkan usia lainnya. Intensitas penggunaan media sosial tentu saja mempengaruhi mekanisme koping. Penggunaan media sosial dengan intensitas yang tidak tepat dapat menyebabkan remaja memiliki mekanisme koping yang maladaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Mekanisme Koping Remaja di SMK Negeri 1 Sragen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang terdiri dari 25 pernyataan untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial, dan Brief COPE Inventory untuk mengukur mekanisme koping. Populasi penelitian ini sebanyak 1491 siswa di SMKN 1 Sragen. Teknik pengambilan sampel dengan proportional stratified random sampling didapatkan sampel sebanyak 94 responden. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan tahapan editing, coding, entry data dan tabulating. Selanjutnya data dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan intensitas penggunaan media sosial responden dikategorikan intensitas yang tinggi sebanyak 56 siswa (59,6%), sedangkan mekanisme koping responden dikategorikan mekanisme koping adaptif yaitu sejumlah 51 siswa (54,3%). Hasil analisa bivariat didapatkan intensitas media sosial tinggi dengan mekanisme koping adaptif sebanyak 38 responden (40,4%). Berdasarkan perhitungan uji chi-square didapatkan hasil p value yaitu 0,001 < α 0,005 artinya H1 diterima. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan media social berhubungan dengan mekanisme koping pada remaja.