Salah satu bentuk permasalahan gizi yang masih terjadi pada anak dibawah lima tahun ialah stunting. Stunting termasuk dalam kategori gizi kronik. Perbaikan gizi pada remaja putri dalam upaya pencegahan stunting perlu ditingkatkan . Status gizi remaja putri sangat penting karena mereka akan menjadi ibu di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media dan menguji kelayakan media sebagai sarana edukasi gizi maupun penyuluhan bagi remaja putri untuk pencegahan bayi lahir stunting. Pengembangan media video animasi bagi remaja putri untuk pencegahan bayi lahir stunting menggunakan metode R&D (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE yang memiliki 5 tahapan pengembangan, yaitu 1) Analyze, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation dan 5) Evaluation. Hasil uji coba yang telah dilakukan kepada remaja putri usia 16 hingga 22 tahun di kelurahan Jembatan Besi, memperoleh hasil persentase 75% pada evaluasi one to one masuk dalam kualifikasi baik, 92% pada evaluasi small group masuk dalam kualifikasi sangat baik, dan 92% pada evaluasi field test masuk dalam kualifikasi sangat baik. Dapat ditarik kesimpulan, remaja putri menyatakan media video animasi pencegahan bayi lahir stunting layak untuk digunakan. Hasil respon remaja putri memberikan hasil yang sangat baik dengan persentase sebesar 95% dengan kategori sangat kuat yang berarti remaja putri merasa tertarik dan merasa puas dengan memberikan tanggapan positif terhadap media video animasi pencegahan bayi lahir stunting dan dapat digunakan sebagai media edukasi gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media video animasi pencegahan bayi lahir stunting bagi remaja putri dinyatakan layak dan diharapkan dapat membantu dalam upaya penurunan prevalensi stunting.