Latar belakang : Indonesia salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar, memiliki angka fertilitas/TFR sebesar 2,6. Ini berarti melemahnya program Keluarga Berencana selama ini, sehingga perlu upaya mengatasi masalah tersebut, maka disepakati untuk membentuk Kampung Keluarga Berencana yang dapat menjadi satu inovasi strategi dalam memperkuat pelaksanaan program KKBPK kepada masyarakat. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualititatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan Sampel Purposif Sistematis dimana sampel dalam penelitian adalah informan penelitian yang dapat memberikan informasi pada penelitian sebanyak 10 (sepuluh) responden. Alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan pedoman observasi. Untuk mencapai penelitian yang kredibel maka digunakan metode Triangulasi.Hasil : mengidentifikasi program Kampung Keluarga Berencana menunjukkan SDM belum mendapatkan diklat/pelatihan dan anggarannya masih belum memadai. Keinginan PUS dipengaruhi oleh pengetahuan, umur, sosial budaya, pekerjaan, kelahiran anak dan efek samping dalam menggunakan alat kontrasepsi MKJP sangat rendah. Oleh karena itu belum memberikan manfaat yang maksimal.Kesimpulan : SDM diharapkan mendapatkan pelatihan dan dukungan APBD. Terus melakukan penyuluhan dan peningkatan sosialisasi, kolaborasi dan advokasi terhadap sasaran program Kampung Keluarga Berencana untuk pemanfaatan alat kontrasepsi MKJP pada pasangan usia subur. Kata Kunci : Kampung KB, PUS, Kontrasepsi