Penyakit gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penurunan dari fungsi ginjal secara kronis yang memerlukan waktu lama. Hemodialisis (cuci darah) merupakan salah satu langkah untuk terapi pengganti ginjal yang dapat digunakan pada pasien penderita dengan penurunan fungsi ginjal baik yang akut maupun kronik. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi tindakan hemodialisa (HD) reguler ditransfusi dengan jenis darah transfusi PRC (Packed Red Cell). Namun saat pemeriksaan uji cocok serasi darah sering sekali terjadinya masalah crossmatching incompatible. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya incompatible darah donor terhadap pasien penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Bayukarta Karawang. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif. Bahan yang digunakan yaitu data sekunder hasil crossmatching pada pasien penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani Hemodialisa (HD) di Rumah Sakit Bayukarta Karawang. Analisis data secara deskriptif yaitu inkompatibilitas ditabulasi dengan berdasarkan hasil crossmatch yaitu persentase darah inkompatibel pada pasien penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa (HD). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji crossmatching sebanyak 75 pasien penderita gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani hemodialisis regular dan transfusi darah di rumah sakit terdapat inkompatibel 24 (31%) dengan persentase inkompatibilitas kategori IV sebanyak 20 (27%) dan inkompatibilitas kategori V sebanyak 4 (4%).