Stroke adalah salah satu penyakit mematikan yang dapat menyebabkan morbiditas, mortalitas, dan disabilitas meningkat di Indonesia. Di Indonesia menurut data Riskesdas jumlah pasien dengan stroke pada tahun 2018 meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 7 % menjadi 10,9 %. Penyakit stroke dapat mempengaruhi kehidupan pasien dalam berbagai aspek kehidupan. Kecacatan fisik dan mental pada pasien pasca stroke dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pasien stroke pada dasarnya tetap mempunyai potensi untuk sembuh sesudah mengalami stroke, akan tetapi pasien stroke terkendala dalam melangsungkan hidupnya, Hal ini disebabkan oleh dampak yang ditimbulkan oleh stroke sehingga menyebabkan pasien stroke mengalami penurunan kualitas hidup. Self management dibutuhkan untuk menurunkan dampak yang ditimbulkan oleh stroke. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan self management dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di Puskesmas Kedungmundu. Jenis penelitian ini kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien stroke di puskesmas Kedungmundu dari bulan Januari-Agustus 2022 sebanyak 280 pasien dan sampel sebanyak 42 pasien menggunakan teknik purposive sampling. Hasil Penelitian dianalisa menggunakan uji chi square didapatkan Self management pasien pasca stroke di Puskesmas Kedungmundu sebagian besar adalah baik dengan persentase 81,0% dan kurang baik dengan persentase 19,0%, Kualitas hidup responden di Puskesmas Kedungmundu sebagian besar adalah baik dengan persentase 83,3 dan kurang baik dengan persentase 16,7 % dan hasil uji statistik chi square menunjukkan p-value sebesar 0,001 kesimpulan yang dihasilkan ada hubungan antara self management dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di Puskesmas Kedungmundu.