Permasalahan kesehatan dalam pembangunan kependudukan juga menjadi masalah utama. Angka ‘unmet need’ kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani di Indonesia masih sangat tinggi, yaitu 14.7% dari target nasional 8% pada tahun 2022Desain dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu wanita usia subur (WUS) di di Puskesmas Martapura Tahun 2023. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Penelitian ini telah di laksanakan pada tanggal 15 Maret -15 April 2024. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pendidikan (p value 0,00) dan dukungan suami (p value 0,01) terhadap dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada responden di Puskesmas Martapura tahun 2024. Tidak ada hubungan umur ( p value 0,27), pengetahuan (p value 0,30), paritas (p value 0,19), peran petugas (p value 0,86) dan media informasi (p value 038) terhadap dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada responden di Puskesmas Martapura tahun 2024. Faktor yang dominan terhadap penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada responden di Puskesmas Martapura tahun 2024, yaitu pendidikan (p value 0,00) (OR 44,73). Kesimpulan ada hubungan pendidikan dan dukungan suami terhadap dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim pada responden di Puskesmas Martapura tahun 2024. Bagi Puskesmas Hendaknya puskesmas memberikan penyuluhan tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas secara periodik untuk meningkatkan capaian AKDR.