Kontaminasi partikel dalam obat injeksi merupakan masalah kritis yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pasien. Salah satu jenis kontaminan yang menjadi perhatian utama adalah partikel microglass. Partikel microglass dapat berasal dari berbagai sumber selama proses pembuatan, pengemasan atau distribusi obat injeksi. Kontaminan tersebut dapat berasal dari berbagai sumber selama proses pembuatan, pengemasan, atau distribusi obat injeksi, menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, dari reaksi lokal hingga efek sistemik yang serius. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan literature review untuk meninjau publikasi ilmiah terkait kontaminasi partikel microglass dalam obat injeksi. Rentang waktu penelitian adalah 3 bulan, kriteria inklusi artikel dari tahun 2014 hingga 2024 yang membahas efek kontaminasi partikel microglass pada obat injeksi dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah seperti pemecahan ampul yang tepat, penggunaan filter needle, dan pengalaman klinis mempengaruhi tingkat kontaminasi partikel kaca. Meskipun beberapa metode telah terbukti efektif, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat temuan tersebut dan meningkatkan keselamatan pasien secara menyeluruh. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu menyoroti pentingnya implementasi praktik klinis yang aman dan efektif dalam mengurangi risiko kontaminasi partikel microglass dalam obat injeksi. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti metode pemecahan ampul yang tepat, pemanfaatan teknologi deteksi dan filtrasi yang efektif, serta penggunaan alat pelindung yang sesuai, praktik klinis dapat secara signifikan meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh.