Infeksi protozoa usus masih menjadi permasalahan di dunia. Angka infeksi protozoa usus relatif tinggi, terutama pada masyarakat miskin, dengan tingkat pendidikan rendah, masyarakat dengan sanitasi buruk, tidak memiliki toilet, dan air minum yang tidak mencukupi. Kualitas lingkungan yang bersih mendukung dalam keberlangsungan hidup manusia. Infeksi protozoa usus dapat ditularkan melalui berbagai cara, seperti tangan yang tidak bersih, kebiasaan buang air besar sembarangan, serta konsumsi air minum yang belum dimasak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dan pola hidup terhadap infeksi protozoa usus pada penduduk sekitar TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah penduduk RT 03, 04 dan 05 Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul yang berjumlah 468 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 24 sampel, dengan jumlah sampel yang ditentukan dengan rumus slovin. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 25,0 % teridentifikasi protozoa usus dengan jenis Entamoeba histolytica 16,8% dan Balantidium coli 8,2%. Penduduk yang memiliki sanitasi lingkungan yang buruk 45,8 % dan penduduk yang memiliki pola hidup yang buruk 50,0%. Pada penelitian ini adanya hubungan antara sanitasi lingkungan dengan infeksi protozoa usus dengan pvalue =0,003 dan adanya hubungan antara pola hidup dengan infeksi protozoa usus dengan pvalue =0,014.