Pembedahan adalah prosedur medis yang melibatkan pembuatan sayatan pada bagian tubuh tertentu untuk memungkinkan perbaikan dan perawatan. Setelah prosedur, area yang telah dibuka ditutup dengan jahitan, dan luka tersebut dirawat dengan hati-hati. Proses ini sering menimbulkan kecemasan pada pasien, yang biasanya muncul sebelum operasi saat pasien menunggu tindakan dan menghadapi stres terkait kondisi kesehatan mereka, seperti kemungkinan bahwa penyakit mereka tidak dapat diatasi melalui pembedahan atau adanya risiko terhadap keselamatan mereka selama prosedur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh teknik relaksasi genggam jari dan dzikir terhadap pengurangan kecemasan pada pasien pre-operatif. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan praktik berbasis bukti dalam keperawatan, melibatkan lima pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan, observasi, dan dokumentasi, sementara pasien menjalani intervensi berupa teknik relaksasi genggam jari dan dzikir selama sepuluh menit. Teknik genggam jari melibatkan menggenggam satu per satu kelima jari tangan selama dua menit, dimulai dari ibu jari hingga kelingking, sedangkan dzikir dilakukan secara bersamaan. Kecemasan diukur menggunakan kuesioner Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale (APAIS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi non-farmakologis ini secara signifikan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre-operatif, menunjukkan bahwa teknik relaksasi genggam jari dan dzikir dapat menjadi metode efektif untuk mengelola kecemasan sebelum tindakan pembedahan. Pendekatan ini memberikan alternatif yang berguna untuk terapi kecemasan selain metode farmakologis yang mungkin digunakan dalam praktik klinis.