Pendokumentasian yang efektif dan efisien dari proses keperawatan sangat penting. Teknologi yang telah berkembang untuk mendukung pendokumentasian secara elektronik salah satunya adalah SIMRS. Kurang lebih 128 rumah sakit sudah memiliki sistem namun tidak berfungsi dengan baik dan terdapat 425 rumah sakit yang belum memiliki SIMRS. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 4 informan utama yaitu perawat dan kepala ruangan dan 2 informan pendukung yaitu kabid pelayanan keperawatan dan kabid information tehcnology dan pengamatan langsung pendokumentasian didalam SIMRS. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode wawancara, maka diidentifikasi 3 tema yaitu pemahaman perawat mengenai pendokumentasian dalam SIMRS, kebijakan pendokumentasian dalam SIMRS dan faktor penghambat. Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendokumentasian 3S dalam SIMRS secara umum telah berjalan baik dan sesuai pedoman walaupun masih terdapat kendala dalam pengimplementasiannya. Saran dari penelitian ini menekankan pentingnya fasilitas penunjang pendokumentasian, SDM pada bidang IT, serta mengadakan program pelatihan secara menyeluruh kepada perawat diruangan.