Persalinan normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi cukup bulan (37-42 minggu) dengan kontraksi uterus pada ibu. Persalinan yang terjadi dapat mengakibatkan kecemasan. Kecemasan merupakan keadaan emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, merasa khawatir dan disertai respon fisik seperti jantung berdetak kencang, naiknya tekanan darah. Oleh karena itu, ibu bersalin memerlukan dukungan dari salah satu anggota keluarga seperti pendampingan suami dalam proses persalinan. Pendampingan suami tercermin dari kepeduliannya terhadap ibu hamil seperti mengingatkan istrinya untuk meminum obat yang diberikan oleh perawat dan memberikan perhatian khusus selama hamil. Pendampingan dan partisipasi suami selama kehamilan dapat meningkatkan kesiapan ibu hamil untuk melahirkan, suami dapat memperhatikan dan menjalin hubungan baik dengan istri. Kurangnya dukungan suami akan meningkatkan kecemasan ibu hamil. Kecemasan dapat menyebabkan pelepasan hormon stres yang akan mengganggu kontraksi rahim. Kondisi ini menyebabkan terganggunya transportasi oksigen di endometrium sehingga menyebabkan persalinan lama dan dapat membahayakan ibu dan janin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan pada ibu bersalin. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif korelasi dan menggunakan uji spearman rank. Pada penelitian ini kehadiran suami akan memberikan pengaruh positif secara psikologis dan juga akan memberikan dampak positif terhadap persiapan fisik ibu dalam menghadapi persalinan. Kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendampingan suami terhadap tingkat kecemasan ibu bersalin selama proses persalinan normal dengan nilai p value 0.000 (<0.05).