Meningkatnya intensitas nyeri pada pasien appendiktomi disebabkan oleh beberapa faktor seperti lamanya proses penyembuhan, tingkat peradangan atau infeksi, hingga adanya komplikasi serius. Manajemen nyeri diperlukan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan nyeri dengan menggunakan dua pengobatan dalam penangganan nyeri, yaitu menggunakan obat (farmakologi) dan tanpa obat (non-farmakologi). Relaksasi genggam jari dan nafas merupakan upaya non-farmakologi sebagai pendekatan yang efektif untuk mengurangi rasa sakit setelah operasi appendiktomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien appendiktomi di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperiment dengan desain Two-Group Pre Test dan Post Test. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat pada kedua kelompok dalam penelitian ini menggunakan uji Paired Sampel T-test. Hasil analisis penelitian menunjukkan nilai p value = 0,000 (<0,05), yang artinya ada pengaruh kelompok relaksasi genggam jari dan kelompok relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien appendiktomi di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati. Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh kombinasi relaksasi genggam jari dan nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien appendiktomi di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati.